Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
4
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
5
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Sepakbola
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

2 Tokoh Muslim Filipina Bantu Negosiasi Pembebasan 10 WNI

2 Tokoh Muslim Filipina Bantu Negosiasi Pembebasan 10 WNI
Para WNI korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf berada di rumah Gubernur Sulu setelah dibebaskan. (detik.com)
Minggu, 01 Mei 2016 20:58 WIB
JAKARTA - Sepuluh WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf telah dibebaskan hari ini. Dalam negosiasi pembebasan itu, pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan dari dua tokoh Muslim Filipina.

Hal ini diceritakan salah seorang negosiator pembebasan 10 WNI, Mayjen Purn Kivlan Zen. "Kita dapat bantuan dari Gubernur Sulu Toto Tan," ujar Kivlan saat dihubungi detikcom, Minggu (1/5/2016).

Toto Tan merupakan salah satu orang yang membantu jalannya negosiasi. Dia juga adalah keponakan dari pimpinan The Moro National Liberation Front (MNLF) Nur Misuari. Kivlan mengaku berteman dengan Nur Misuari saat dirinya bertugas di pasukan Perdamaian Filipina Selatan tahun 1995-1996.

Pada suatu ketika, Nur Misuari dan Kivlan Zein pernah bertemu dan sejak saat itu keduanya menjadi teman. "Jadi Nur Misuari terlibat (pembebasan). Dia adalah teman saya," kata Kivlan yang dikenal sebagai prajurit tempur.

Lewat Nur Misuari, Kivlan berhasil melakukan kontak dengan kelompok Abu Sayyaf dan menjalin komunikasi intens. "Ada banyak yang membantu kita di Filipina," terangnya.

Mantan Kepala Staf Kostrad ini secara tegas mengatakan pembebasan 10 WNI tidak melibatkan uang tebusan. Bahkan uang tebusan yang disiapkan perusahaan tempat 10 WNI bekerja tidak dipergunakan.

10 WNI itu didrop oleh penyandera di luar rumah Gubernur Sulu pada Minggu dini hari. Mengetahui ada orang Indonesia di luar, Gubernur Sulu Toto Tan memasukkan 10 orang itu ke dalam rumah. Gubernur menjamu para sandera dengan makan nasi dengan lauk ikan goreng dan ayam goreng. Setelah itu mereka dibawa ke Provinsi Zamboanga, kemudian diterbangkan ke Jakarta. ***

Editor:sanbas
Sumber:detik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/