Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
15 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
14 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
4 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
4 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
4 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum
Lomba Masakan Tradisional di Limapuluh Kota

Dorong Pelaku Mikro Kembangkan Usaha "Randang"

Dorong Pelaku Mikro Kembangkan Usaha Randang
Ketua TP-PKK Limapuluh Kota Ny Monalisa Irfendi dan Eka Eerizal membuka lomba memasak randang dan gulai paluik di Sungai Kamuyang disaksikan wabup Ferizal Ridwan.(humas 50 kota)
Kamis, 12 Mei 2016 21:39 WIB
Penulis: Trinanda
LIMAPULUHKOTA--Randang (baca:rendang) merupakan salah satu makanan khas Minang Kabau, yang telah menjadi icon kuliner nusantara bahkan dunia. Pembuatan makanan tradisonal yang sudah diakui kelezatannya ini, kini mulai dipelajari bahkan dijiplak oleh daerah lain.

Namun, cita rasa randang asli buatan Limapuluh Kota, tidak akan berubah seiring perubahan zaman. Hal tersebut menjadi langkah serta dorongan pemerintah daerah Kabupaten Limapuluh Kota, untuk memberdayakan makanan khas tradisional ini di daerah.     

"Kita ingin, randang tetap jadi icon kuliner kita, baik di Limapuluh Kota, luar daerah dan luar negeri. Jangan sampai dirubah namanya, juga cita-rasanya," kata Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, saat pembukaan festival Rendang dan Gulai Paluik di kantor KAN, Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kamis (12/5).

Putra Lareh Sago Halaban ini menyebutkan, randang hingga kini masih menjadi ciri khas makanan masyarakat pribumi di Luak Limopuluah. Setiap ada acara pergelaran adat misalnya, Rendang selalu menjadi menu utama hidangan bagi para tamu.

Di Limapuluh Kota, randang juga sudah banyak dikembangkan para pelaku usaha menjadi berbagai varian. Mulai dari rendang daging, rendang telur, rendang rabu, rendang ayam, hingga rendang ubi. Bahkan tidak sedikit outlet penjual rendang. 

Seiap pelaku usaha kuliner khusus randang, sampai kini masih tetap eksis. Hal ini menandakan tingginya permintaan konsumen terhadap randang di pasaran. "Kita harap, ini terus dikembangkan sebagai potensi usaha bagi masyarakat, sebagai usaha produksi," tutur Ferizal Ridwan.

Selain kalangan pejabat Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga yang bertindak sebagai panitia, turut hadir Ketua Tim Penggerak PKK, Ny Monalisa Irfendi Arbi, Ny Eka Ferizal Ridwan, Dandim 0306 Letkol Inf Heri Sumitro, Danzipur Padang Mangateh, Mayor Inf Damai, dan seluruh perangkat nagari dan masyarakat Sungai Kamuyang.      

Lebih dari 20 kuali digelar diatas tungku peserta lomba memasak randang dan gulai paluik. Satu persatu peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK di Sungai Kamuyang, hanya diberikan bahan-bahan untuk kemudian diolah menjadi masakan randang. Hasil masakan mereka nantinya dinilai oleh panitia, mulai dari rasa hingga penyajiannya.***   

Editor:M.Siebert
Kategori:Umum, GoNews Group, Limapuluh Kota
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/