Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
22 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
6
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
14 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Partisipasi Publik di Pilkada Sumbar Hanya 65 Persen

Kamis, 10 Desember 2015 01:10 WIB
Partisipasi Publik di Pilkada Sumbar Hanya 65 Persen
PADANG - Partisipasi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Sumbar hanya sekitar 63 hingga 65 persen, jauh dari target sebesar 77,5 persen. Hal itu dikatakan enjabat (Pj) Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Reydonnyzar Moenek.

Berdasarkan data yang kita miliki saat ini, setelah penghitungan suara Pilgub dimulai, target partisipasi pemilih diperkirakan tidak sampai setinggi yang kita harapkan," katanya di Padang, Rabu.

Meski demikian, ia berharap tingkat partisipasi di daerah terutama Kabupaten Pasaman dan Solok Selatan yang cukup tinggi, bisa mendongkrak angka partisipasi secara provinsi.

Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand), Asrinaldi juga memprediksi partisipasi pemilih di daerah itu tidak akan bisa mencapai target Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ia menilai cara sosialisasi yang dilakukan KPU, belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

"Mekanisme sosialisasi dan kampanye yang digunakan KPU menggunakan metode non verbal melalui alat peraga kampanye yang terbukti tidak efektif, karena kenyataannya pesan itu tidak sampai ke masyarakat," katanya.

Terlebih, menurut dia, pada Pilgub kali ini, calon tidak diperkenankan memobilisasi massa dalam kampanye secara terbuka, sehingga masyarakat tidak mengetahui karakter calon yang akan dipilihnya.

Ketua DPD RI, Irman Gusman saat meninjau sejumlah TPS di Sumbar juga menilai turunnya partisipasi bisa diakibatkan sosialisasi yang tidak maksimal.

Selain itu, figur calon yang tidak benar-benar mendapat dukungan masyarakat juga bisa menjadi penyebab.

Data dari KPU Sumbar, pada Pilgub Sumbar tahun 2005, partisipasi pemilih mencapai 63,72 persen.

Angka partisipasi meningkat pada Pemilu Legislatif (Pileg) yang mencapai 75,56.

Pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 putaran I partisipasi pemilih menurun lagi menjadi 71,23 persen dan kembali menurun pada putaran II menjadi 65,54 persen.

Pada Pilgub 2010, partisipasi pemilih kembali melorot, hanya 63,62 persen.

Sementara pada Pileg dan Pilpres 2014, partisipasi pemilih di Sumbar hanya 68,43 persen dan 63,7 persen.

Pada Pilgub 2015, meskipun belum final, tetapi berdasarkan data dari lembaga survey salah satu pasangan calon gubernur, dari 84.50 persen data pemilih yang masuk, partisipasi pemilih baru mencapai 57,60 persen. (ant)

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:seruu.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/