Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
9 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
2 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Ternyata Virus Zika Sudah Ditemukan di Indonesia Sejak 1977

Ternyata Virus Zika Sudah Ditemukan di Indonesia Sejak 1977
Peta penyebaran virus zika. (tempo.o)
Rabu, 03 Februari 2016 10:03 WIB
JAKARTA - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ternyata sudah menemukan virus Zika di Indonesia pada 2015. Deputi Direktur Eijkman, Herawati Sudoyo, mengatakan waktu itu Eijkman diminta meneliti sampel darah dari daerah endemi demam berdarah dengue di Jambi. "Kami meneliti 200 sampel yang gejala klinisnya mirip demam berdarah, tapi setelah diuji dengue, hasilnya negatif," kata Hera di kantornya, Selasa, 2 Februari 2016.

Dari 103 sampel yang sudah diperiksa, satu di antaranya positif virus Zika. Menurut Hera, virus ini ditemukan pada sampel darah pasien lelaki berusia 27 tahun yang tak pernah bepergian ke luar negeri. "Jadi sudah ada Zika di Indonesia."

Selain Eijkman, kata Hera, Namru juga pernah menemukan Zika di Indonesia pada 1977-1978. Kala itu, lembaga tersebut tengah meneliti sampel darah pasien dengan gejala klinis seperti demam berdarah dengue yang dirawat di Rumah Sakit Tegalyoso, Klaten, Jawa Tengah. Sampel darah tujuh pasien menunjukkan terinfeksi virus Zika.

Meski telah ada sejak lama, menurut Hera, Zika sebenarnya tidak berbahaya. Pasien yang ditemui darahnya terinfeksi Zika di Jambi, katanya, memang awalnya mengeluhkan demam tinggi, ada ruam merah di tubuh, nyeri sendi, dan lemas. Tapi beberapa hari kemudian dia sembuh.

Zika, kata Hera, sebenarnya tak perlu diobati. Obat hanya diperlukan untuk mengatasi gejala klinis yang disebabkan virus, seperti demam tinggi dengan obat penurun panas, dan nyeri sendi dengan obat nyeri. "Zika-nya sendiri tak membahayakan," ujarnya. Baru di Brasil saja, Zika dihubungkan dengan mengecilnya kepala para bayi yang baru dilahirkan.***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/