Home  /  Berita  /  Pendidikan

YISC Al Azhar, Tempatnya Kaum Muda Belajar Agama Hingga Minat Bakat Panahan dan Teater

YISC Al Azhar, Tempatnya Kaum Muda Belajar Agama Hingga Minat Bakat Panahan dan Teater
Minggu, 24 September 2023 20:29 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Beragam kegiatan terus dijalankan Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar, sebuah Organisasi Pemuda Masjid yang bernaung di bawah Masjid Agung Al Azhar, Jalan Sisingamangaraja Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sejumlah kegiatan yang dijalankan, antara lain di bidang pendidikan berupa kajian Islam dan bidang sosial yang melibatkan masyarakat umum. Selain itu ada kegiatan minat dan bakat untuk kalangan anggota.

Ketua Umum YISC Al Azhar, Muhammad Ichsan Kamil mengatakan, kegiatan yang rutin digelar setiap hari Ahad adalah Bimbingan Studi Qur’an (BSQ) dan Studi Islam Intensif (SSI).

Menurutnya, BSQ dimulai pukul 08.00-10.00 WIB, dilanjutkan SSI pada pukul 10.00-12.00 WIB. "Kami fokus untuk belajar agama, setiap minggu tema yang dibahas berbeda dan ustadnya juga berbeda,” kata Ichsan Kamil saat ditemui di Kompleks Masjid Agung Al Azhar, Minggu (24/9/2023).

“Hari ini tadi kajian tentang tokoh sejarah dan juga tentang wawasan keislaman. Metodenya tanya jawab, diskusi dua arah. Setelah kajian, ada yang ziarah ke makam Buya Hamka di Karet,” imbuh Ichsan Kamil.

Sekadar diketahui, YISC Al Azhar sudah berdiri lebih dari setengah abad yang lalu. Mengutip dari laman resmi yisc-alazhar.or.id, YISC Al Azhar merupakan organisasi pemuda masjid yang pertama berdiri di tanah air.

Didirikan di Jakarta pada tanggal 16 Mei 1971 atau 12 Rabiul Awal 1391 H. Dalam dimensi kesejarahannya, organisasi ini muncul sebagai jawaban atas berbagai persoalan yang menghinggapi generasi muda pada masa itu yang sedang mengalami perubahan seiring dengan pola kebijaksanaan di tingkat lokal, nasional dan global.

Para pendiri organisasi ini adalah generasi muda Islam yang sadar dan prihatin akan gejala merosotnya moral dan mental generasi muda yang cenderung semakin jauh dari Aqidah Islamiyah dan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia, mereka merasa terpanggil untuk memperbaiki keadaan.

GoSumbar.com Olahraga Panahan. (Instagram)
Olahraga Panahan. (Instagram)

Hal ini merupakan wujud dari rasa tanggung jawab sebagai pewaris dan pengawal Aqidah Islamiyah & cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia yang merupakan rahmat dari Allah SWT. Kemudian berhimpunlah mereka dalam wadah yang diberi nama Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar.

YISC Al Azhar bertujuan untuk membina dan mewujudkan generasi muda yang bertanggung jawab dan dapat mempertahankan serta memperjuangkan nilai-nilai Islam dan kesejahteraan umat.

Selama 52 tahun berdiri, organisasi ini telah memiliki beberapa alumni yang sukses berkiprah di level nasional. Mereka, antara lain Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie. Bahkan, Jimly pernah menjabat sebagai Ketua Umum YISC Al Azhar periode 1980-1981.

Sementara mengenai keanggotaan YISC saat ini, Ichsan Kamil menjelaskan dalam kurun empat atau lima tahun terakhir, jumlahnya mencapai sekitar 1.000 orang. Mereka berasal dari beragam latar belakang profesi, mulai pengusaha, ASN hingga pelajar.

Usia mereka berkisar antara 17-35 tahun dan sekitar 70 persen adalah anggota perempuan. Meski lebih banyak anggota perempuan, YISC tetap memegang batasan, termasuk dalam hubungan laki-laki dan perempuan. Dalam setiap kegiatan, YISC selalu memisahkan kelompok antara laki dan perempuan. No pacaran.

“Anggota yang dari kalangan mahasiswa justru sedikit, kebanyakan adalah pekerja. Dan anggota tidak hanya dari Al Azhar, tapi dari beragam latar belakang,” tutur Ichsan Kamil.

Terkait kegiatan minat dan bakat, selama ini yang ada adalah panahan, teater, basket dan sepak bola. “Latihannya di lapangan sini, untuk sepak bola terkadang juga main bareng dengan pihak Al Azhar,” ujar Ichsan.

Adapun teater, saat ini mulai aktif kembali setelah pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, teater YISC Al Azhar pernah diundang untuk pentas di luar. “Namun untuk saat ini teater peform di kegiatan internal seperti peringatan ulang tahun organisasi. Pelatih dan sutradara teater, juga orang internal kami,” katanya.

Kepengurusan YISC Al Azhar pimpinan Ichsan Kamil akan berakhir pada akhir tahun ini. Setelahnya, akan diadakan Musyawarah untuk memilih ketua umum baru periode 2024-2025. Sesuai aturan organisasi, calon yang ingin menjadi ketua umum harus mengajukan diri untuk proses pemilihan pada Musyawarah nanti.

Menariknya, dalam sejarah berdirinya YISC sejak 52 tahun lalu, ketua umum tak hanya dari laki-laki, dari kalangan perempuan juga banyak. “Untuk legacy, secara internal saya ingin meninggalkan sistem dan administrasi organisasi yang baik, jadi mewariskan kepengurusan dalam situasi yang smooth,” tuturnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/