Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
11 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Singgung soal Kolusi, Muhammadiyah Desak BPK Audit Tim Bayangan Nadiem

Singgung soal Kolusi, Muhammadiyah Desak BPK Audit Tim Bayangan Nadiem
Selasa, 27 September 2022 11:42 WIB

JAKARTA - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mendorong agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit terhadap tim bayangan yang dibentuk oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Menurutnya, tim bayangan Nadiem tidak efisien jika diterapkan dan dapat mengundang pemikiran adanya praktik kolusi di kementerian. "Tim bayangan itu adalah sebuah inefisiensi. Keuangan negara sedang tidak baik-baik saja. Tim bayangan itu bisa mengundang interpretasi adanya kolusi. BPK dapat melakukan audit untuk memastikan tidak ada uang negara yang disalahgunakan," tulis Abdul dalam akun twitter pribadinya, Senin (26/9).

Abdul mengatakan bahwa istilah 'Tim Bayangan' di dalam sebuah kementerian baru pertama kali ini ada dalam sepanjang sejarah Republik Indonesia. Padahal, kata dia, secara struktural di sebuah kementerian ada banyak pejabat yang jumlahnya mencapai ribuan mulai dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) hingga staf. "Dalam sejarah Republik Indonesia baru kali ini saya mendengar istilah 'tim bayangan' dalam sebuah kementerian. Jumlahnya ratusan, semuanya digaji jutaan," katanya.

Abdul Mu'ti juga mengatakan cuitannya itu untuk menyoroti tim bayangan yang dibentuk Nadiem Makarim. Sebelumnya, Nadiem Makarim mengatakan ada organisasi 'bayangan' di luar Kemendikbudristek. Organisasi itu terlibat dalam mendesain produk produk kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbud.

Dia mengatakan tim berjumlah 400 orang itu berasal dari GovTech Edu yang berada di bawah PT Telkom Indonesia dan menjalin kontrak dengan Kemendikbudristek. Sebanyak 400 orang itu dibayar dengan anggaran Kemendikbudristek. "Kami sekarang memiliki 400 manajer produk, insinyur perangkat lunak, ilmuwan data yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian," kata Nadiem dalam video yang diunggah di instagram @nadiemmakarim pada Rabu (21/9).

"Setiap product manager dan ketua tim posisinya hampir setara dengan direktur jenderal yang beberapanya hadir di sini. Mereka diposisikan sebagai rekan bertukar pikiran dalam mendesain produk kami," ucapnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pendidikan, Pemerintahan, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/