Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
22 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
2
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
22 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
3
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
4
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
22 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
5
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
2 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Agam

Persediaan Berkurang, Harga Sapi di Agam Naik Rp1 Juta per Ekor

Persediaan Berkurang, Harga Sapi di Agam Naik Rp1 Juta per Ekor
Petugas sedang mengambil sampel sapi yang diduga mengidap penyakit mulut dan kuku. (antara/dinas peternakan agam)
Sabtu, 21 Mei 2022 13:24 WIB
LUBUKBASUNG - Akibat persediaan berkurang dampak dari virus penyakit mulut dan kuku (PMK), harga sapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat naik sebesar Rp1 juta per ekor di tingkat petani.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim di Lubukbasung, Sabtu (21/5/2022) mengatakan, biasanya harga sapi Rp15 juta naik menjadi Rp16 juta per ekor, harga Rp17 juta menjadi Rp18 juta dan lainnya.

"Harga sapi ini naik Rp1 juta per ekor di tingkat petani dan kondisi ini terjadi semenjak beberapa minggu lalu," katanya.

Ia mengatakan, dengan naiknya harga sapi ini juga berdampak dengan naiknya harga daging di daerah itu. Sebelumnya harga daging hanya Rp130 ribu per kilogram dan sekarang naik Rp140 ribu sampai Rp150 ribu per kilogram.

"Harga daging naik semenjak awal Ramadhan sampai sekarang," katanya.

Ia mengakui, harga sapi itu naik akibat persediaan sapi berkurang di daerah itu, setelah sapi dari luar dilarang masuk ke Sumbar dalam mengantisipasi virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dengan kondisi itu, maka persediaan sapi potong berkurang, sehingga harga sapi naik di daerah itu.

"Kebutuhan sapi di daerah itu pada Idul Adha 1443 Hijriah sekitar 6.000 ekor," katanya.

Penyakit mulut dan kuku di Agam diduga menyerang 15 ekor sapi di Kecamatan Lubukbasung, Ampeknagari, Tanjungraya, Tilatangkamang, Kamangmagek dan Canduang.

Sampel darah, lendir air liur dan luka pada sapi itu telah diambil untuk diperiksa di Laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi.

"Sampel telah kita kirim dan menunggu hasilnya. Kita mengimbau peternak untuk memberikan makanan tambahan pada sapi yang mengidap penyakit mulut dan kuku, agar sapi itu segera sembuh," katanya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:sumbar.antaranews.com
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, Sumatera Barat, Agam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/