Soal Minyak Goreng, Legislator PDIP Dorong Peningkatan Produksi
 |
| Mendag RI Muhammad Lutfi (kiri) saat rapat bersama Komisi VI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 17 Maret 2022. (gambar: tangkapan layar) |
Kamis, 17 Maret 2022 18:04 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Sondang Tiar Debora Tampubolon dalam rapat bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi di Senayan, Jakarta, Kamis (17/3/2022) meminta pemerintah menggenjot produksi guna mengatasi kelangkaan minyak goreng. Menurutnya, ini lebih efektif ketimbang sebatas menetapkan harga eceran tertinggi (HET).
"Alih-alih menetapkan HET, bagaimana kita menggenjot produksi," kata Sondang sebagaiman dikutip GoSumbar.com.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring Selasa (15/3/2022) menyebut harga minyak goreng curah atau minyak sawit curah sebesar Rp14 ribu per liter dengan bantuan subsidi dari dana BPDP-KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) karena harga sebelumnya berdasarkan ketetapan pemerintah adalah Rp11.500 per liter.
Mengutip data yang mengemuka dalam rapat paripurna Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa (15/3/2022) yang sama, produksi CPO nasional sebesar 46,88 juta ton (2021), 47,03 juta ton (2020), dan 47,18 juta ton (2019).
Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut, produksi crude palm oil (CPO) atau minyak sawit pada 2021 mencapai 46.888 juta ton sementara konsumsi minyak sawit dalam negeri pada 2021 mencapai 18.422 juta ton.
Data Publikasi Buletin Konsumsi Pangan Kementerian Pertanian (2019) menunjukkan bahwa produksi minyak goreng sawit di Indonesia masih mampu memenuhi keseluruhan konsumsi nasional. Sebagian dari produksi tersebut bahkan diekspor ke luar negeri, yang volumenya diperkirakan mencapai 20,36 juta ton.***
