Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
9 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
1 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Pemkab Pasaman Barat Minta Orang Tua Aktif Bawa Anak ke Posyandu

Pemkab Pasaman Barat Minta Orang Tua Aktif Bawa Anak ke Posyandu
Wakil Ketua PKK Pasaman Barat Fitri Risnawanto saat memberikan vitamin kepada anak yang memeriksakan kesehatan ke posyandu belum lama ini. (antara/kominfo pasbar)
Minggu, 06 Februari 2022 16:42 WIB
SIMPANG EMPAT - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat meminta kepada orang tua aktif membawa anak-anaknya ke posyandu untuk mencegah stunting atau kurang gizi.

Wakil Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pasaman Barat Fitri Risnawanto di Simpang Empat, Minggu mengatakan jika semua pihak harus terlibat membawa anak usia 0-5 tahun ke Posyandu agar perkembangan anak dapat terlihat.

Apalagi, katanya posyandu yang diselenggarakan oleh Pemkab itu diberikan secara gratis untuk memantau tumbuh kembang anak-anak.

"Jika orang tua rutin membawa anaknya ke posyandu, maka pertumbuhan anak kita bisa dipantau setiap saat. Bagaimana tinggi badannya dan berat badan," ujarnya.

Selain itu di posyandu juga diberikan vitamin dan makan tambahan dengan tujuan tidak ada lagi anak yang kekurangan gizi.

Ia meminta orang tua untuk aktif memberikan makanan tambahan kepada anak dengan usia emas 0-5 tahun tersebut.

Dengan datang ke posyandu, katanya maka bisa di konsultasikan jika anak tidak tumbuh sesuai dengan standar kesehatan.

"Kalau orang tua rutin datang ke posyandu membawa anaknya, akan diketahui dan dicarikan solusi jika anak kita tidak tepat tumbuh dan perkembangannya," sebutnya.

Sementara itu, Pj Wali Nagari atau kepala desa Kapa Edi Hartono mengatakan bahwa upaya nagari untuk mencegah stunting sudah dilakukan melalui posyandu dan pemberian makanan tambahan.

Pemerintah nagari juga sudah melakukan cara-cara agar masyarakat Nagari Kapa memahami tumbuh kembang anak balita tersebut.

"Program penyuluhan dan bantuan makanan yang sehat untuk anak anak di Nagari Kapa telah kami lakukan. Sehingga kesehatan anak-anak lebih optimal," katanya.

Ia juga memperhatikan kesehatan lingkungan masyarakat di Nagari Kapa. Mulai dari sanitasi hingga pola hidup di dalam keluarga.

"Untuk Nagari Kapa secara umum masih ada. Namun, kita berusaha agar kasus stunting ini bisa terus menurun tentunya dengan kerjasama kita semua," harapnya.

Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasaman Barat kasus stunting terus mengalami penurunan.

Menurut data Survei Status Gizi Indonesia pada akhir Desember 2021 prevalensi stunting Pasaman Barat adalah 24 persen, turun dari 31,66 persen pada tahun 2019 yang lalu.

Sementara itu, data e-PPGBM periode penimbangan bulan Agustus 2021 menunjukkan bahwa prevalensi stunting Pasaman Barat adalah 18,4 persen atau setara dengan 6.143 balita. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:sumbar.antaranews.com
Kategori:Pemerintahan, Sumatera Barat, Pasaman Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/