Home  /  Berita  /  Umum

Ajak Rawat NKRI, Zudan Ulas Sejarah India

Ajak Rawat NKRI, Zudan Ulas Sejarah India
Suasana acara virtual perayaan HUT RI ke-76 di lingkup Ditjen Dukcapil Kemendagri yang berlangsung Sabtu (21/08/2021). (foto: ist./dukcapil)
Sabtu, 21 Agustus 2021 16:45 WIB
JAKARTA - Prof. Dr. Zudan Arif Fakrullah, mendorong masyarakat dan jajaran ASN Dukcapil Kemendagri untuk merawat kemerdekaan RI dengan kontribusi positif. Jika tak mampu, maka bersikap diam lebih baik.

"Kita harus merawat kemerdekaan ini dengan berkontribusi memberikan karya-karya dan prestasi-prestasi terbaik yang kita berikan untuk Ibu Pertiwi," kata Zudan dalam rilis yang dikutip GoNEWS.co, Sabtu (21/8/2021).

Dirjen Dukcapil Kemendagri yang juga menjabat Ketua Korpri Nasional itu menandaskan, "Apabila tidak bisa memberikan kebaikan untuk negara, maka diam akan jauh lebih baik. Dalam hal ini, diam lebih baik daripada melakukan tindakan yang menggangu nasionalisme, persatuan, dan kesatuan bangsa," kata Zudan.

Hal tersebut juga disampaikan Zudan dalam acara virtual, Hari I Perlombaan-Perlombaan dalam Rangka HUT RI ke-76 di lingkup Ditjen Dukcapil Kemendagri, Sabtu (21/08/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Zudan mengilas balik sedikit sejarah India sebagai pelajaran berharga bagi Indonesia. Belajar dari India Raya, kata Zudan, konflik agama menjadi pemicu pecahnya negara tersebut justru setelah negara tersebut mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1947.

"India Raya merupakan negara yang besar karena meliputi India itu sendiri, Bangladesh, dan Pakistan. Ketika dijajah Inggris, ketiganya menjadi satu. Namun apa yang terjadi ketika mereka merdeka? Terjadi konlik agama yang pada akhirnya memecah India Raya menjadi India dan Pakistan," ungkap Zudan.

Pakistan itu sendiri, terang Zudan, pada akhirnya pecah dengan munculnya Negara Bangladesh yang dipicu oleh konflik rasial.

"Dengan demikian, setiap negara pada hakikatnya selalu memiliki potensi perpecahan. Apalagi di Indonesia, wilayahnya mencakup Sabang sampai Merauke dengan varietas ras, suku, dan budaya yang berbeda satu sama lain," kata Zudan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, Pemerintahan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/