Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
24 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
2
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
21 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
3
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
23 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
4
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
5
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
6
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
18 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Zudan: Setengah Abad Korpri Masuki Etape ke-4 Era Digitalisasi

Zudan: Setengah Abad Korpri Masuki Etape ke-4 Era Digitalisasi
Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, Prof Zudan Arif Fakrulloh. (foto: dok. korpri)
Selasa, 27 Juli 2021 20:23 WIB
JAKARTA - Korpri (Korps Pegawai RI) akan memasuki usia 50 tahun, sebuah usia dewasa untuk sebuah organisasi. Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, Prof Zudan Arif Fakrulloh, bertutur tentang sejarah Korpri yang berdiri 29 November 1971 silam.

"Korpri lahir di masa transisi Orde Lama dan Orde Baru. Di masa Orla, ASN terlibat politik praktis secara terpisah-pisah dan berdiri sendiri-sendiri," papar Prof Zudan pada di Webinar Korpri bertema 'Tantangan Korpri di Masa Depan', Selasa (27/7/2021).

Kemudian tahun 1971 dikonsolidasikan tumbuh menguat dan didesain menjadi bagian pemerintah dan menjadi mesin politik secara legal. Ada jalur 'ABG: ABRI, Birokrasi dan Golkar'. ASN bisa menjadi anggota DPR wakil Golkar.

"Nah, tantangan berubah di masa reformasi, dan Korpri mendeklarasikan diri sebagai organisasi yang profesional, netral, dan bertujuan menyejahterakan anggota," kata Zudan dikutip GoNEWS.co dari siaran persnya.

Apakah ini sudah berhasil? Zudan menyebut: Belum. Menurut Zudan, masih ada ASN yang tidak netral, dan ikut serta kegiatan politik praktis. Ada juga ada tekanan dari kepala daerah yang maju dalam kontestasi Pilkada.

"Maka Korpri terus mendorong agar sistem karir dibuat nasional minimal untuk eselon 2. Jadi para kepala dinas, direktur, asisten deputi, sekda kabupaten itu menjadi aset nasional bisa ditempatkan di mana pun serta diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah pusat. Sehingga, karir ASN tidak terpengaruh dan tidak ditarik-tarik ke dunia politik ketika ada Pilkada gubernur, walikota bupati," urai Zudan.

Sekarang tahun 2020-2021, Korpri menghadapi tantangan besar, yakni pandemi Covid-19, serta disrupsi di bidang IT dan teknologi komunikasi yang sangat memengaruhi tata kelola pemerintahan.

"Korpri harus siap kalau ingin organisasi kita terus bertahan di masa depan. Inilah Etape ke-4 Korpri menghadapi era disrupsi, setelah etape ke-1 era Orla, etape ke-2 era Orba, dan etape ke-3 era reformasi. Semua kita lalui dengan selamat. Nah, di etape ke-4 Korpri juga ingin selamat, maka tata kelola pemerintah harus diubah, tata organisasi Korpri juga harus kita ubah dan masuk era digitalisasi," tutur Zudan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/