Home  /  Berita  /  Politik

Politisi Gerindra Dorong Dekrit Presiden Perpanjang Masa Jabatan Jokowi

Politisi Gerindra Dorong Dekrit Presiden Perpanjang Masa Jabatan Jokowi
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam suatu kesempatan. (foto: ist./instagram jokowi)
Rabu, 23 Juni 2021 12:06 WIB
JAKARTA - Politisi Senior Gerindra, Arief Puyuono, mendorong Presiden Jokowi untuk menetapkan Dekrit Presiden jika MPR RI tidak mengamandemen UUD 1945 guna memperpanjang masa jabatan presiden. Dengan dekrit, Jokowi bisa lanjut tanpa gelaran Pemilu.

"Untuk mengubah masa jabatan presiden dari 2 periode ke 3 periode itu kan harus melalui proses amandemen UUD 1945, kalau itu sulit, saya mengusulkan Dekrit Presiden untuk memperpanjang masa jabatan presiden dan anggota DPR RI," kata Arief kepada GoNEWS.co, Rabu (23/6/2021)

Arief berpandangan, situasi Indonesia yang mengalami krisis akibat pandemi yang tak jelas ujungnya serta terjadinya tranformasi berbagai sektor, merupakan sebuah kedaruratan yang menuntut adanya perubahan sistem, dalam hal ini perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

Toh, sistem politik yang ada saat ini, menurut Arief, tak mendukung pembangunan Indonesia secara berkesinambungan karena Indonesia yang multi party berujung pada 'politik dagang sapi'. Dan gelaran Pemilu 2024, selain belum bisa dipastikan digelar aman dari Covid-19 juga pasti menelan anggaran triliunan rupiah padahal ekonomi negara sedang sulit.

Karenanya, ujar Arief, "Kepala negara bisa melakukan dekrit karena negara dalam keadaan darurat,".

"Kita nggak boleh bohong bahwa saat ini rakyat kita, bangsa kita dalam keadaan darurat. Dan kedaruratan ini terjadi di seluruh dunia," tandas Arief.

Wacana 3 Periode Lumrah, Resistensi Muncul dari Pihak yang Siap Nyapres

Menurut Arief, wacana ini normal dalam konteks dialektika demokrasi dan tak perlu jadi kegaduhan. Toh, Amandemen memang diperbolehkan, begitu juga dengan dekrit.

Tapi wacana presiden 3 periode belakangan menjadi diskursus yang bernada penolakan lantaran dianggap bertentangan dengan semangat reformasi. Tone menolak itu, menurut Arief, muncul dari pihak-pihak yang mungkin terganggu karena mereka sudah bersiap-siap untuk nyapres.

"Sudah ada ada gubernur-gubernur di Jawa ini yang membentuk tim sukses, tim buzzer, tiap hari kerjanya pencitraan, terus daerah yang dipimpinnya kasus Covid-19 meningkat. Ya pasti pendukung gubernur-gubernur pencitraan itu (yang menyatakan wacana 3 periode bikin gaduh, red). Ya Gubernur DKI, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Barat," kata Arief.

Arief juga menilai bahwa wacana presiden 3 periode tak berdampak pada kegaduhan atau gejolak sektor ekonomi. "Ngukurnya gampang aja, kita ngukur di bursa saja. Turun nggak saham dan dollar?".

Isu bahwa dorongan Jokowi 3 periode terkait dengan dukungan dana China untuk mendukung Jokowi nanti, juga dinilai Arief sebagai informasi hoaks.

"Semua negara di dunia ini lagi sulit, sipa bisa pastikan China lagi enak?" kata Arief.

Unsur di Istana Setuju

Menurut Arief, Presiden Jokowi akan bersedia tetapkan dekrit jika memang ada desakan yang kuat dari rakyat dan karena menimbang situasi kedaruratan yang dialami bangsa.

Meski tak menyebut pernah bicara dengan Jokowi terkait wacana 3 periode, Arief menyatakan dirinya lebih dari sekedar bicara mengenai ini dengan temannya di Istana.

"Ya bukan komunikasi lagi ya. Artinya jadi bahasan pembicaraan antara saya dengan orang-orangnya Pak Jokowi, kadang-kadang," aku Arief.

Dan, kata Arief, "Mereka setuju dengan pandangan saya. Saya bilang; 'Usulkan!'".

Pimpinan Partai Politik Diuntungkan dengan Dekrit Presiden

Pimpinan partai politik, Arief mengaku, juga sempat terlibat komunikasi telepon dengan dirinya mengenai wacana presiden 3 periode.

"Pimpinan partai suka telepon-teleponan dengan saya," kata Arief.

Arief mengaku telah bicara pada mereka bahwa jika memang perpanjangan masa jabatan presiden tidak bisa melalui amandemen, "Jalan tengahnya Dekrit Presiden, masa jabatan presiden dan DPR RI diperpanjang untuk menyelesaikan Covid-19 dulu,".

"Mereka setuju kayaknya. Karena kan mereka senang diperpanjang masa jabatan di DPR RI, nggak perlu kampanye dan keluar uang (untuk modal pemilu, red), masa jabatan mereka jadi 8 tahun," kata Arief.

Arief memastikan, hampir semua Parpol setuju mengenai Dekrit Presiden. "Hampir semua lah, itu kan kawan saya semua,".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Nasional, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/