Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
22 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Umum
24 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
17 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
18 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Konsumsi Rumah Tangga Belum Ikuti Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah

Konsumsi Rumah Tangga Belum Ikuti Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah
Kepala BPS, Suhariyanto dalam rilis virtual, Jumat (5/2/2021). (gambar: tangkapan layar video bps)
Jum'at, 05 Februari 2021 14:11 WIB
JAKARTA - Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Suhariyanto mengatakan, seluruh komponen tumbuh negatif kecuali konsumsi pemerintah yang bisa tumbuh 1,94 persen yoy (year on year) pada 2020.

Dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (5/2/2021), Suhariyanto mengatakan pertumbuhan konsumsi pemerintah terbantu oleh tingginya realisasi belanja barang dan jasa yang dilakukan kementerian/lembaga (K/L) pada triwulan III dan IV-2020.

Meski demikian konsumsi pemerintah ini turun dibandingkan periode 2019 yang tumbuh 3,26 persen karena adanya perlambatan realisasi belanja pegawai maupun perjalanan dinas.

"Konsumsi pemerintah hanya tumbuh 1,94 persen, karena terjadi penurunan belanja pegawai. Tidak ada pemberian insentif bagi pegawai di 2020 dan terjadi penurunan belanja dinas," kata Kepala BPS itu dikutip dari antaranews.com.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga tercatat minus 2,63 persen karena masih rendahnya daya beli masyarakat, yang tercermin dari turunnya penjualan eceran minus 12,03 persen dan turunnya impor barang konsumsi minus 10,93 persen.

Selain itu konsumsi rumah tangga yang menjadi penyumbang terbesar PDB (produk domestik bruto) terpengaruh oleh turunnya penjualan mobil penumpang dan sepeda motor masing-masing minus 50,49 persen dan 43,54 persen.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Ekonomi, Pemerintahan, Nasional, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/