Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
19 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
8 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
8 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
8 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Toyota Thailand Terbuka 2021

Herry IP: Ada Harapan di Ganda Putra Indonesia

Herry IP: Ada Harapan di Ganda Putra Indonesia
Minggu, 24 Januari 2021 12:43 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA -  Selain Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada turnamen seri Thailand Terbuka 2021 kali ini, Indonesia juga mengirim tiga pasangan muda. Yaitu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.

Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra, menyebut penampilan ketiga pasangan pelapis ini cukup baik selama bertanding di Impact Arena, Bangkok tersebut. Mereka dinilai memiliki harapan. Padahal ini merupakan debut mereka di turnamen level super 1000.

"Mereka pertama kali turun di super 1000, tapi bisa melawan dan oke mainnya. Jadi di satu sisi, ada harapan dengan tiga pasangan-pasangan muda ini. Mulai kelihatan hasil latihan mereka, bisa bersaing dengan lawan-lawan negara lain juga," jelas Herry kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

"Jadi ada dua sisi. Memang satunya gagal, yang satunya ada harapanlah," ungkapnya.

Pada seri pertama Yonex Thailand Terbuka pekan lalu, Leo/Daniel mampu mengalahkan seniornya, Fajar/Rian di babak kedua, 16-21, 21-17, 22-20. Sayang, langkah mereka dihentikan Goh V. Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia) di babak semifinal dengan skor 19-21, 10--21.

Sedangkan pada seri kedua ini, di babak pertama Fikri/Bagas menyingkirkan juara All England 2016, Vladimir Ivanon/Ivan Sozonov (Rusia) dengan rubber game 21-15, 16-21, 21-13 Namun di babak kedua, mereka tersingkir oleh Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman), 16-21, 15-21.

Sementara Pramudya/Yeremia, pada babak pertama seri kedua mengalahkan pasangan Prancis, Eloi Adam/Julien Maio, 21-14, 21-16. Kemudian dikalahkan kompatriotnya, Ahsan/Hendra di babak kedua, 18-21, 18-21.

Melihat hasil tersebut, menurut Herry, ketiga pasangan muda binaannya ini sudah menunjukkan hasil latihan yang diharapkan. Apalagi, selama 10 bulan vakum dari pertandingan, mereka telah banyak melakukan sparing dengan para seniornya.

"Itu hasil selama 10 bulan lebih sparing dan latihan bersama dengan pemain-pemain top 10 yang ada di Indonesia. Seperti Kevin/Marcus, Ahsan/Hendra, dan Fajar/Rian," sebut Herry.

"Kan tidak berbeda terlalu jauh dengan negara lain. Menurut saya kemarin mereka bertanding bisa memberikan hasil latihannya sesuai dengan yang diharapkan," tuturnya.

Bagi sang pelatih, bukan kemenangan yang menjadi tujuan utama dalam debut pertama mereka ini. Setidaknya, pola permainan sudah terbentuk pada ketiga pasangan pelapis.

"Saya sih tidak selalu melihat menang atau kalahnya. Saya melihat cara mereka bermain, pola mereka bermain sudah terbentuk, sudah sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tinggal nanti ditambahin jam pertandingan dan ada beberapa teknik yang harus diperbaiki," ucap Herry mengevaluasi.

Selama jalannya pertandingan, Herry kerap mengingatkan ketiga pasangan untuk menerapkan apa yang sudah dilatih. Rupanya, sang pelatih ini ingin anak asuhannya agar lebih menghargai proses yang mereka lakukan selama 10 bulan latihan.

"Setiap pasangan saya bilang, kamu main nothing to lose, karena kan kamu baru pertama kali ikut pertandingan series 1000. Kalau masalah teknik sih tergantung situasi lawannya. Pokoknya yang penting sesuai apa yang kamu latih selama 10 bulan, sesuaikan mainnya seperti itu," ucap Herry menirukan apa yang dia sampaikan kepada atlet-atlet mudanya.

"Garis besarnya sih pola main mereka bisa jalan. Banyak main pola no lob itu sudah jalan. Mereka bisa menerapkan di lapangan saat pertandingan. Walaupun masih turun-naik begitu. Kalah jam terbang lah," tambah Herry. 

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/