Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
15 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
15 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
14 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
15 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
14 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tolak Aturan Wisuda, Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNAS Jakarta Dorong Kampus Buka Dialog

Tolak Aturan Wisuda, Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNAS Jakarta Dorong Kampus Buka Dialog
Petisi penolakan wisuda di tengah pandemi Covid-19 dari mahasiswa Magister Ilmu Politik UNAS Jakarta. (gambar: ist./perwakilan mahasiswa)
Jum'at, 20 November 2020 14:15 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Magister Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, menyatakan sikap tetap menolak keputusan sepihak kampus terkait gelaran wisuda yang dijadwalkan berlangsung akhir November 2020 ini.

Perwakilan mahasiswa Magister Ilmu Politik UNAS Jakarta, Habiburahman menyatakan, sejauh ini pihakya masih terus mengupayakan untuk mencapai kesepakatan dengan pihak kampus, agar ijazah yang menjadi hak mahasiswa bisa tetap diberikan.

"Kami sejauh ini telah mencoba untuk menjalin komunikasi dengan waki rektor I dan wakil rektor lain bidang keuangan, tapi belum ada jawaban yang terbilang win-win solution," kata Habib kepada GoNews.co, Jumat (20/11/2020).

Jika kampus bersedia membuka ruang dialog dengan lebih baik, kata habib, pihanya bermaksud menyampaikan beberapa opsi.

Sejauh ini, kata dia, pihaknya masih pada posisi menolak gelaran wisuda tatap muka dan desakan kampus mengenai biaya wisuda Rp 3 juta per mahasiswa.

"Kita kan wajib bayar, meskipun tidak hadir wisudanya," kata Habib.

Bagaimana pun, lanjut Habib, ijazah adalah hak para mahasiswa yang telah lulus uji tesis dan melunasi pembayaran biaya perkuliahan termasuk biaya ujian tesis. Adapun acara wisuda, hanyalah seremonial yang sepatutnya dipertimbangkan aspek-aspek penyelenggaraannya di tengah situasi dan dampak pandemi saat ini.

Sebelumnya, Kamis (19/11/2020) para mahasiswa Magister Ilmu Politik UNAS Jakarta, telah menerbitkan petisi. Mereka menolak wisuda tatap muka yang ditetapkan kampus akan digelar di JCC Jakarta, pada 28-29 November 2020. Bagi mahasiswa, wisuda tatap muka terlalu beresiko menjadi penularan virus Covid-19.

Kewajiban membayar biaya kegiatan wisuda sebesar Rp3 juta juga dianggap sangat memberatkan para mahasiswa, karena banyak dari mereka terdampak ekonominya dari pandemi Covid-19 yang belum juga usai.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pendidikan, Nasional, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/