Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
9 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
9 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
9 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
8 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
9 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
5 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Menteri Bappenas Sebut Kematian Akibat TBC di Indonesia Lebih Banyak dari Covid-19, Capai 15 Orang/Jam

Menteri Bappenas Sebut Kematian Akibat TBC di Indonesia Lebih Banyak dari Covid-19, Capai 15 Orang/Jam
Menteri Bappenas Suharso Monoarfa. (tribunnews)
Senin, 22 Juni 2020 21:04 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan, jumlah kematian akibat penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia jauh lebih banyak dari pada akibat Covid-19.

Dikutip dari Liputan6.com, dikatakan Monoarfa, saat ini Indonesia menjadi negara nomor tiga terbanyak kasus penderita TBC. Tingkat kematian akibat TBC mencapai belasan orang dalam satu jam.

''TBC hampir 900 ribu pasien dan 14-15 orang wafat per jam. Jadi kalau gelisah ada Covid, kalau kematian TBC diumumkan, banyak orang Indonesia yang akan gelisah,'' ujarnya di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Selain TBC, lanjut Monoarfa, fokus pemerintah adalah mengatasi malaria. Hingga saat ini sudah ada sebanyak 382 kota yang dieliminasi dari penyakit tersebut.

Pemerintah juga akan berfokus mengendalikan penyakit kusta. Dengan adanya reformasi kesehatan ini diharapkan Indonesia akan bebas kustam. Saat ini Indonesia mempunyai kasus kusta tertinggi, setelah Brazil dan India.

Dalam kesempatan yang sama, Monoarfa mengungkapkan, saat ini dari tingkat Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) anak Indonesia hanya mencapai 55 persen sampai dengan 60 persen. Ke depan diharapkan bisa mencapai 90 persen.

''Saya inginkan IDL itu penting sekali, jadi kita terkonsentrasi di stunting padahal IDL termasuk pneumonia di anak luar biasa ancamannya dan ancam generasi Indonesia ke depan,'' pungkasnya.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Nasional, Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/