Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
17 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
3
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
15 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
6
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter
Olahraga
16 jam yang lalu
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter
Home  /  Berita  /  Sumatera Barat

Pasaman Barat Perketat Pengawasan Perbatasan Wilayah dan Pasar Tradisional Selama PSBB Tahap Dua

Pasaman Barat Perketat Pengawasan Perbatasan Wilayah dan Pasar Tradisional Selama PSBB Tahap Dua
Koodinator Pusat Pengendalaian Operasi Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 Pasaman Barat Edi Busti. (antarasumbar/Istimewa)
Selasa, 05 Mei 2020 20:13 WIB
PASAMAN BARAT - Pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua, 6 hingga 24 Mei 2020, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, akan meningkatkan pengawasan di perbatasan wilayah dan di pasar tradisional.

"PSBB tahap kedua, aturan akan kita perketat," kata Koodinator Pusat Pengendalaian Operasi Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Pasaman Barat, Edi Busti di Simpang Empat, Selasa (5/5/2020).

Ia menegaskan khusus posko perbatasan di Kinali diperketat untuk warga yang masuk dan keluar Pasaman Barat.

"Kita merencanakan untuk mobil CPO kelapa sawit jika tidak ada surat jalan maka akan kami suruh mutar balik. Begitu juga dengan kendaraan yang membawa barang selain kebutuhan pangan," tambahnya.

Menurutnya meningkatkan penjagaan perbatasan di pos Kinali sangat penting dilakukan karena banyak warga yang bolak-balik melakukan perjalanan ke Kota Padang dan Bukittiinggi.

"Banyak warga pergi pagi pulang sore atau malam kedua daerah itu. Sementara kedua daerah itu saat ini terjangkit Covid-19. Kita Khawatir nantinya ada yang membawa ke Pasaman Barat," ujarnya.

Untuk mengantisipasi itu, pihaknya berharap kepada masyarakat agar untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan keluar daerah.

Selain itu, juga diharapkan kepada pemerintah provinsi karena kewenangannya di provinsi agar menghentikan operasional angkutan umum yang ada.

"Dengan dihentikannya angkutan umum maka akan membatasi gerak orang dari suatu kota ke kota yang lain," sebutnya.

Pihaknya juga akan membicarakan segera dengan Dinas Koperasi dan UKM terkait bagaimana teknis pengawasan di pasar yang saat ini selalu ramai dan rentan.

"Kita besok rapat teknis dengan dinas terkait bagaimana membatasi dan mengatur pedagang berjualan. Apakah dibuat jarak atau hanya boleh berdagang pangan dan kebutuhan pokok saja. Persoalan ini segera kita bicarakan," katanya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Peristiwa, Sumatera Barat, Pasaman Barat
wwwwww