Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
14 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
14 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
13 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
14 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
14 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Setelah Bertemu Sandiaga, Pengusaha di 'Kampung Jokowi' Buat Motif Batik 2 Jari

Setelah Bertemu Sandiaga, Pengusaha di Kampung Jokowi Buat Motif Batik 2 Jari
Jum'at, 08 Maret 2019 05:57 WIB
SOLO - Salah satu pengusaha batik di 'Kampung Jokowi, Laweyan Solo, Gunawan Muhammad Nizar memproduksi batik bermotif dua jari. Motif tersebut dibuatnya usai dikunjungi oleh Sandiaga Uno pada bulan lalu.

Menurut Gunawan, alasan utama pembuatan motif tersebut adalah masalah bisnis. "Simbol dua jari yang sering digunakan Sandiaga cukup eye catching," katanya saat ditemui di pabriknya, Kamis 7 Maret 2019.

Hal itu membuatnya mencoba untuk berkreasi dengan menggabungkannya menggunakan motif klasik lain sehingga tercipta desain yang dianggapnya lebih menarik. "Untuk isiannya menggunakan motif truntum," kata dia.

Meski bergambar dua jari, Gunawan mengatakan bahwa pembuatan motif itu tidak dikhususkan untuk membuat seragam kampanye. "tujuannya untuk pakaian yang digunakan sehari-hari," katanya.

Hal itu membuatnya memilih tidak menambahkan atribut berbau partai maupun nomor urut di motif yang dibuatnya. "Semua orang juga bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan," kata dia.

Hanya saja, pemilik usaha batik Putra Laweyan itu belum bisa memproduksinya dalam jumlah besar. "Mungkin baru 200 potong yang kami buat," katanya.

Sebab, dia hanya membuatnya dalam bentuk batik tulis kombinasi cap. "Bukan printing, sebab printing itu batik palsu," katanya.

Sebelumnya, Sandiaga pernah berkunjung ke Kampung Batik Laweyan pada awal Februari kemarin. Saat itu Sandiaga bertemu dengan para pengusaha batik serta warga di kediaman Gunawan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/