Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
21 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
2
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
22 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
3
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
4
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
21 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
5
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
1 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bikin Gaduh Nasional, Komisi VIII DPR Minta Menteri Agama Cabut List 200 Mubalig

Bikin Gaduh Nasional, Komisi VIII DPR Minta Menteri Agama Cabut List 200 Mubalig
Diskusi Press Room DPR. (GoNews.co/Muslikhin)
Kamis, 24 Mei 2018 19:13 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Komisi VIII DPR RI bermitra kerja dengan Kementerian Agama dalam rapat kerja dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin meminta agar menteri segera mencabut list 200 nama Mubalig yang sudah disebarkan ke publik.

Hal ini diungkapkan Anggota Komisi VIII DPR Deding Ishak pada Diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema 'Dibalik Rekomendasi 200 Mubaiiq' di Gedung DPR, Kamis (24/5/18), karena dianggap telah membuat gaduh nasional.

"Hampir semua anggota Komisi dalam rapat mendesak menteri agama mencabut list itu karena menciptakan suasana tidak kondusif dan sudah ada korban ustad yang dicoret dari agenda.ceranah karena namanya tidak ada dalam 200 Mubaliq," katanya.

Menurutnya, ada seorang ustad membeberkan kontraknya untuk ceramah di 7 BUMN dicoret dibatalkan karena namanya tidak masuk dari 200 Mubalig dikeluarkan Kementerian Agama.

Ini satu kasus sedangkan kasus sama mungkin saja akan dialami oleh yang lain. Selain itu dibandingkan dengan jumlah masjid dan musholla 5.000 lain lagi musholla di departemen untuk keperluan Mubaliq seluruh Indonesia sangat kecil jika hanya 200 orang.

"Jadi, jalan terbaik hentikan dan cabut list itu," tegasnya.

Diingatkannya, dalam tahun politik soal list ini sangat mudah digoreng pihak lain untuk dijadikan isu pemercik panas lagi, sambungnya.

"Jika pun ada upaya untuk mendata Mubaliq tidak harus mengeluarkan list nama cukup pedoman saja. Itupun harus melibatkan ormas Islam termasuk MUI," tutupnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/