Home  /  Berita  /  Umum

Campak Rubella Picu Kecacatan Bayi Lahir

Campak Rubella Picu Kecacatan Bayi Lahir
Ilustrasi penyakit dari virus rubella. (bundanet.com)
Selasa, 15 November 2016 17:48 WIB
Penulis: Fatih Al Rizki

MEDAN - Kasus virus rubella yang biasa disebut campak Jerman, jumlahnya diketahui memang tidak banyak seperti penyakit cacar pada umumnya. Hanya saja, kata Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumatera Utara Hikmed, virus tersebut dapat menyebabkan bayi lahir cacat seperti gangguan mental, kelainan jantung, kelainan hati dan lainnya.

"Jadi, Rubella berbeda dengan campak biasa. Kalau seorang ibu hamil yang terkena virus rubella dapat menularkannya ke bayi dan menyebabkan bayi lahir cacat atau rubella congenital syndrom dan kalau terjadi pada anak anak, umumnya ringan. Sedangkan campak biasa kalau diderita anak-anak, ditakutkan kumannya masuk ke paru terjadi pneumonia yang kalau berat dapat menyebabkan kematian," terang Hikmed usai membuka pertemuan kordinasi tentang pelaksanaan kampanye vaksinasi campak dan rubella yang diikuti 33 kabupaten kota di Sumut, Selasa (15/11/2016) di Medan. 

Dalam pertemuan itu, diharapkannya, adanya sharing para peserta agar membuat anggaran dalam Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).  Karena, tahun 2018 yang akan datang dilaksanakan kampanye campak dan rubella yang didahului dengan sosialisasi kepada masyarakat. Tahun 2017 kampanye dilaksanakan di pulau Jawa.  "Setelah kampanye kemungkinan dilakukan imunisasi massal yang merupakan program imunisasi nasional. Semua wanita pranikah, ibu hamil dapat imunisasi untuk menghindari terjadinya congenital rubella syndrom. Kalau vaksinnya sudah dibuat satu untuk vaksin campak dan rubella," ujarnya.                                               

Menurut Hikmed, kasus rubella ada di Indonesia tapi tidak diketahui karena diketahui setelah anak dilahirkan. "Untuk mengetahuinya, perlu penelusuran sejak kehamilan apalagi banyak faktor penyebab bayi lahir cacat. Kalau sudah divaksin, bayi lahir cacat berarti bukan karena rubella," katanya.  

Karenanya, ia mengimbau agar vaksinasi rubella ini dilakukan pada anak anak usia 12-15 bulan dan pada wanita hamil, divaksinasi satu bulan sebelum kehamilan. 

Untuk gejala atau ciri-ciri campak Jerman diantaranya ruam warna merah muda khas. Diawali bintik-bintik, yang bisa gatal, sebelum menyebar dari belakang telinga ke kepala dan leher dan kemudian bagian lain dari tubuh bagian atas. Ruam biasanya berlangsung sampai seminggu.

Gejala lainnya adalah pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar telinga dan belakang kepala, badan panas dan badan menggigil. Virus rubella dapat menular dari orang yang terinfeksi batuk atau bersin dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan sekret pernapasan orang yang terinfeksi, seperti lendir atau ingusnya. Rubella ini juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke anaknya yang belum lahir melalui aliran darah.      

Dalam kesempatan itu, Hikmed juga mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. "Mari kita jaga kebersihan dan terapkan pola hidup bersih dan sehat," pungkasnya.

Editor:Wie Dya
Kategori:Umum, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/