Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
22 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
22 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
22 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
8 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
6 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Pengamat Sebut Menaikan Dana Parpol Pamerkan Kemiskinan

Pengamat Sebut Menaikan Dana Parpol Pamerkan Kemiskinan
Pengamat Politik Odorikus Holang. (istimewa)
Rabu, 05 Oktober 2016 14:35 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pengamat Politik, Odorikus Holang menilai rencana pemerintah yang akan merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Partai Politik adalah bentuk memamerkan kemiskinan.

Pasalnya menurut Holang, Menteri Keuangan, Sry Mulyani saat ini tengah memangkas anggaran di setiap lembaga untuk mengurangi defisit anggaran yang melampau batas target tersebut.

"Sangat tidak masuk akal dengan kebijakan pemerintah dan DPR sekarang. Mereka menaikan dana parpol tapi tidak perhatikan keberadaan rakyat," ujar Holang kepada Gonews.co, Rabu (5/10/2016) di Komplek DPR RI Senayan Jakarta.

Lanjut pria jebolan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalelo Maumere, Flores ini, menaikan dana parpor tersebut mempertontonkan keegoan yang tidak mementingkan kepentingan bersama (bonum comune).

"Mereka hanya mau mengurus perut sendiri. coba kita tengok pembangunan sekarang jauh dari harapan masyarakat. Sarana dan prasarana serta infrastruktur tidak perhatikan," jelasnya.

Diketahui, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengajukan izin prakarsa untuk merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Partai Politik. Revisi yang antara lain berisi peningkatan dana partai politik itu diajukan ke Sekretariat Negara.

Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Soedarmo mengatakan, ajuan kenaikan itu lantaran dana parpol yang disubsidi negara dianggap belum cukup untuk menopang biaya operasional. Dampaknya, kualitas parpol jadi melemah.

Sementara hasil konsolidasi pemerintah dan DPR sebelumnya bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Indonesia Corruption Watch (ICW), serta beberapa pemerhati pemilu, ada rekomendasi kuat untuk memberikan bantuan dana yang signifikan kepada parpol agar fungsi yang dimiliki parpol dapat berjalan lebih baik. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/