Home  /  Berita  /  GoNews Group
Irfendi Luncurkan “Gerbang Emas”

Kantor Bupati Darurat Didirikan di Sungai Naniang

Minggu, 05 Juni 2016 00:03 WIB
Penulis: Trinanda

LIMAPULUHKOTA- Tidak ingin niatnya mengelola daerah terkendala dengan minimnya APBD semata, Bupati Limapuluh Kota,Sumatera Barat Irfendi Arbi meluncurkan Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat  ( Gerbang Emas ), sebagai pengganti Gerbang Gor (gerakan pembangunan Gotong royong ) pada era kepemimpinan Alis Marajo-Asyirwan Yunus.

Menurut Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi, Gerbang Emas diperuntunkan untuk pembangunan yang menunjang ekonomi masyarakat. “Seperti perbaikan jalan dan jembatan darurat. Pasca bencana, anggaran rehabnya tidak ada di APBD. Menyangkut persoalan bencana adalah persoalan darurat, Gerbang Emas jawabannya atau sebagai solusi yang cepat” kata Irfendi.

Hal itu diungkapkan Irfendi Arbi, di sela-sela mengikuti gotong royong bersama warga Sungai Naniang, Kecamatan Bukit Barisan, untuk memperbaiki akses jalan yang hancur pasca bencana beberapa bulan lalu, Sabtu (4/6/2016).

Menurut Irfendi, Gerbang Emas akan melibatkan seluruh SKPD terkait dan masyarakat serta perantau. “Kekuatan anak nagari dan perantau, juga akan kita libatkan. Semoga, dengan telah baiknya ruas jalan menuju ke Sungai Naniang maupun Koto Tongah, ekonomi masyarakat ikut terdongkrak,” tutur Irfendi.

Berkantor Darurat di Sungai Naniang

Kendati jelang dilantik menjadi Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat 2016-2021, Irfendi Arbi sudah berkali-kali mendatangi lokasi bencana alam longsor dan tanah bergerak di sejumlah nagari di Kecamatan Bukit Barisan, ditambah lagi dengan penetapan tanggap darurat, maka Sabtu (4/6/2016) , Irfendi kembali tiba di sana.

Bedanya, kali ini Bupati datang ke Sungai Naniang dan Koto Tongah, Dengan puluhan pimpinan SKPD serta tenaga BPBD, TNI dan Polri untuk melakukan penanganan bencana alam yang sebelumnya tidak terakomodir di APBD.

Agar penanganan bencana ini benar-benar serius, tidak berbelit-belit dan tidak bertele-tele, hingga memicu miskomunikasi antara masyarakat dan Pemerintah Daerah, mulai hati itu (Sabtu,4/6), Irfendi resmi berkantor di sana selama sepekan ke depan.

“Ada beberapa SKPD yang kita libatkan, dalam merehab infrastruktur pasca bencana di Kecamatan Bukit Barisan. Sekaligus, kita dirikan tenda dan berkantor di sana selama sepekan,” sebut Irfendi Arbi, di lokasi pendirian tenda yang di dalamnya, disiapkan meja rapat dan meja bupati. Sederhana saja.

Diantara SKPD yang terlibat langsung dalam penanganan bencana alam Bukit Barisan, yakni Dinas PU, BPBD, Dinas Sosial, DPPKAD, Lingkungan Hidup, Dinas Pertambangan dan Kehutanan, Bappeda serta Camat Bukit Barisan. Tim penanganan bencana, dikoordinir putra asli daerah setempat Taufik Hidayat dan Jhon Refdi Dt Mangun.

Sebelumnya, penanganan bencana alam di Bukit Barisan, terkendala setelah tidak terakomodirnya anggaran bantuan rehab rekon pasca bencana di APBD 2016. Irfendi Arbi sendiri, sudah berulang kali menjuluk anggaran ke BNPB. Namun, pusat penanganan bencana di Tanah Air itu, belum kunjung mengucurkan bantuan.

Ini disebabkan, beberapa hal. Paling kentara, tidak adanya laporan pengelolaan anggaran pasca bencana Galodo 2010 lalu yang kasus ini, juga bermuara ke Pengadilan dan seorang pelaksana kegiatan dari Dinas PU, sudah menjalani proses hukumnya.

Lantaran tidak ada anggaran ini pula, Irfendi Arbi tidak berpatah arang. Dia kerahkan seluruh SKPD terkait, menangani ulang bencana tersebut. Irfendi Arbi juga melibatkan perantau di Sungai Naniang dan Koto Tongah, dua nagari yang terparah terkena bencana alam, untuk ikut andil dalam penanganan ini.

Selain itu, Walinagari Sungai Naniang dan Koto Tongah, Ketua KAN Sungai Naniang dan Koto Tongah, Ketua Bamus dan anggota dari kedua nagari serta niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai dan tokoh-tokoh masyarakat serta parik paga nagari.

“Semua pihak kita libatkan. Nanti, pihak-pihak terkait, tergabung ke dalam tim dan mulai mencari akar persoalan, kenapa tiap sebentar bencana alam terjadi di nagari-nagari di Bukit Barisan. Ini yang akan kita tangkal dan minimalisir bersama-sama. Saya akan terus chek dan berkantor di sana,” demikian Irfendi.

Kronologis Kantor Darurat

Sebelum berkantor darurat di Sungai Naniang, Kecamatan Bukit Barisan selama sepekan ke depan, Bupati Limapuluh Kota, Sumbar Irfendi Arbi sebenarnya sudah bolak-balik menangani bencana ini.

Catatan gosumbar.com, di saat Limapuluh Kota dilanda bencana jelang pelantikan Bupati Irfendi Arbi dan Wabup Ferizal Ridwan beberapa waktu lalu, Kecamatan Bukit Barisan, menjadi titik lokasi bencana terparah selain Pangkalan Koto Baru yang digenangi banjir.

Kendati belum dilantik menjadi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Irfendi maupun Ferizal silih berganti ke Sungai Naniang, Koto Tongah dan Banja Laweh, tiga nagari yang terkena dampak parah dalam bencana longsor dan tanah bergerak.

Tidak sampai di sana, Irfendi juga menggalang kekuatan sebelum dilantik menjadi Kepala Daerah, bersama insan pers dan Kepolisian. Hasilnya, bantuan bertubi-tubi tiba di Bukit Barisan.

Bantuan makanan bertruk-truk, tiba di Bukit Barisan. Semalam setelah bencana, kelompok pemuda yang tergabung dalam komunitas IDEAL, juga membuka tenda di sana. Didorong oleh wabup Ferizal Ridwan.

Usai dilantik menjadi bupati, keeseokannya Irfendi Arbi datang lagi ke Bukit Barisan. Irfendi juga meyakinkan Ketua DPD RI Irman Gusman, untuk mengucurkan bantuan. Sejumlah perbankan didatangi dan bantuan pun disetujui.

Dalam pengelolaan bantuan, Bupati menyerahkannya ke Sekdakab Yendri Thomas dan SKPD terkait. Bupati Irfendi juga berhasil mendapatkan bantuan dari BNPB. Ini semua, untuk tanggap darurat.

Dalam hal rehab rekon, Pemkab Limapuluh Kota punya tunggakan laporan pertanggungjawaban pengelolaan bantuan bencana galodo 2010 silam. Disebut-sebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah “kapok” mengucurkan bantuan rehab.
Laporan pertanggungjawaban pengelolaan bantuan itu, disinyalir tidak jelas. Saking tak jelasnya, Kejaksaan Negeri Payakumbuh pun melakukan pengusutan dan hasilnya, seorang birokrat yang mengurusi proyek ini ditahan di LP Muaro dalam kasus korupsi.
Irfendi Arbi sebelumnya meyakini, dalam APBD, anggaran rehab pasca bencana sudah masuk. Namun, bupati yang baru dilantik pada Februari lalu itu, justru kaget ternyata di APBD tidak ada anggarannya. Wabup pun juga terkejut.
Al hasil, dalam menangani dan rehab bencana di Kecamatan Bukit Barisan, tidak ada pilihan lain. Penanganan lebih serius harus dilakukan. Makanya, Sabtu (4/6/2016), Irfendi Arbi memboyong SKPD terkait ke Nagari Sungai Naniang.
Di sana, Irfendi mendirikan tenda darurat. Itu akan menjadi kantor sementaranya selama sepekan ke depan. Irfendi meminta dengan tegas, pokok permasalahan harus tuntas dan kalau belum dituntaskan, ada beberapa opsi yang akan diambil.
“Kita melibatkan semua unsur dalam menangani sisa bencana di Bukit Barisan. Makanya, sementara waktu, saya akan berkantor di sana. Tak boleh SKPD terkait meninggalkan lokasi. Tapi, teruslah berkoordinasi,” demikian Irfendi.
Hari pertama melakukan rehab pasca bencana, akses jalan yang selama ini dikeluhkan masyrakat, mulai terbuka. Ini akan berlanjut, hingga sepekan mendatang dan ditindaklanjuti dengan kebijakan yang terukur. Hingga rehab bencana tuntas secepat-cepatnya.

Kehadiran Irfendi Arbi ke Sungai Naniang dan Koto Tongah, membuat masyarakat berbesar hati. Malahan, warga pemilik lahan dekat jalan terban pasca bencana yang selama ini belum mau menghibahkan tanahnya, kepada Irfendi justru dengan senang hati dia serahkan.

“Alhamdulillah, atas ridho dan bantuan Allah Swt, masyarakat yang pnya lahan sekitar jalan yang rusak ini, dengan ikhlas memberikan tanahnya untuk kelanjutan pembangunan jalan yang rusak ini. Dia betul-betul memahami, bahwa jalan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat. Semoga Allah membalasnya, dengan pahala yang belipat ganda,”umgkap Irfendi dengan penuh haru dihadapan warga dan ASN yang hadir di kantor Darurat Bupati, di Sungai Naning.

Irfendi mengaku bangga, atas kekompakan warga Sungai Naniang dan Koto Tongah, dua nagari di Bukit Barisan yang beberapa bulan lalu terkena bencana longsor serta tanah bergerak. “Kekompakan ini, harus kita satukan, menuntaskan penanganan bencana,” tukuk Irfendi.

Selain goro dengan bupati Irfendi dan jajaran SKPD, warga juga makan bersama siang tadi. “Sonang hati kami pak bupati. Apak baliak ka siko liak, mokasih pak Pendi,” kata warga Sungai Naniang. Mereka senang benar atas quick responsnya bupati dan pemilik tanah tersebut.

Pada Gerbang Emas, Sabtu (4/6) tersebut terkumpul secara spontan sumbangan Kepala SKPD, Kepala Kantor, dan Bagian di lingkungan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota sebesar Rp 10.250.000, diserahkan Wakil Bupat Urfendi Arbi kepada Wali Nagari Sungai Naning. Dana yang bersumber  dari Quick Respon ASN tersebut diperuntukan  untuk perbaikan jalan yang rusak parah tersebut.

Untuk mempercepat kerja, penyelesaian jalan tersebut, sampai bisa dilewati kendaraan roda 2 dan 4 , Bupati juga mengirimkan alat berat dari Dinas PU Kabupaten Limapuluh Kota, dan menugaskan sejumlah staf SKPD terkait, yang mempunyai keahlian tentang pembangunan jalan dan topografi tanah untuk ikut bergotong royong selama seminggu bersama masyarakat setempat.***

Editor:M.Siebert
Kategori:Limapuluh Kota, GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/