Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
10 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
10 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
10 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Edy Kusdarwanto Akui Telah Susun Metode Mata Pencaharian di Meranti, Saat Ini Sedang Diuji Tim Ahli

Edy Kusdarwanto Akui Telah Susun Metode Mata Pencaharian di Meranti, Saat Ini Sedang Diuji Tim Ahli
Pj Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Edy Kusdarwanto MM (tengah)
Jum'at, 15 Januari 2016 21:38 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Penjabat bupati, Drs H Edy Kusdarwanto MM, mengaku telah menyusun metode mata pencaharian yang tepat di wilayah Kepulauan Meranti, Riau. Metode untuk mencari format pekerjaan yang tepat dan tidak merugikan satu dengan lain itu saat ini sedang diuji oleh tim ahli.

Demikian diungkapkan Edy Kusdarwanto, saat menghadiri pertemuan dengan masyarakat terkait keberlangsungan hidup pada hutan mangrov, Jumat (15/1/2016).

Pernyataan itu dilontarkan Edy saat Ia menjawab pertanyaan masyarakat yang mengaitkan antara pekerjaan dengan merusak lingkungan.

"Bagaimana dengan keberadaan panglung arang, di sisi lain masyarakat bekerja, sisi lainnya lingkungan rusak," tanya Sopandi waktu pertemuan itu.

Menanggapi ini, kata Edy, sebenarnya dia telah menyusun metode mata pencaharian di Kota Sagu. Metode itu nantinya, tambah Edy, untuk mencari format yang tepat agar tidak saling merugikan satu dengan yang lain.

"Tapi, justru dengan kebersamaan itu akan membangun lingkungan yang ada di Meranti," kata Edy.

"Format kongkrit itu sekarang sedang diuji oleh orang-orang ahli. Sehingga, kalau itu nantinya sudah oke dari sisi akademisi, bisa dipertanggungjawabkan, kami akan rilis ke publik," tambahnya.

Diakui Edy juga, untuk perpindahan mata pencaharian masyarakat itu suatu hal yang nampaknya mudah. Namun, pada kenyataannya sangat susah dilakukan. "Merubah kebiasan itu tidak mudah tapi jyga bukan mustahil," katanya dengan optimis.

Kata Edy lagi, Ia akan berusaha sedemikian rupa, agar perpindahan (mata pencaharian, red) atau pilihan pekerjaan yang lain itu tidak mematikan usaha yang lain. "Contoh, nanti ada semacam pola pengembangan ekonomi. Kalau masyarakat tidak bekerja (menebang mangrov untuk arang) Toke itu hilang mata pencariannya, kita libatkan Toke tersebut untuk bisa menanam saham di situ (pekerjaan yang baru, red)," ujarnya lagi.

Dengan demikian, ditambahkan Edy juga ini nantinya akan saling menguntungkan. Toke dan pekerja bisa bekerja, sementara lingkungan di Kepulauan Meranti tetap terjaga. ***

Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/