Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
20 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
21 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
20 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
6 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
6 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
4 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Kata OJK, Adat Istiadat Minang Persulit Literasi Pasar Modal di Sumbar

Kata OJK, Adat Istiadat Minang Persulit Literasi Pasar Modal di Sumbar
ilustrasi
Senin, 05 Oktober 2015 18:14 WIB
Penulis: .
PADANG, GOSUMBAR.COM - Pengetahuan tentang investasi di pasar modal bagi masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) saat ini terbilang masih minim. Hal tersebut tidak terlepas dari adat istiadat masyarakat minang yang cenderung menganut paham matrilineal.

Perwakilan OJK Sumatera Barat, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa paham matrilineal secara tidak langsung membuat para wanita menguasai manajemen keuangan keluarga. Alhasil, OJK sulit memberikan edukasi tentang literasi pasar modal.

"Dari kantor OJK tidak serta merta mengedukasi, karena kultur yang masih sangat kental," tuturnya di Hotel Mercure Padang, Sumbar Senin (5/10/2015).

Meskipun begitu, Taufik mengaku OJK tetap gencar melakukan sosialisasi dan edukasi dengan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan budaya masyarakat Minang. Di mana ada tiga pilar penting bagi masyarakat Minang, yakni cerdik pandai, ninik mamak dan, alim ulama.

"Itu demokrasi murni di sini dan menjadi pedoman. Terutama di pinggiran kota Padang. Kita memulainya dengan mendekati alim ulama. Mereka bisa menjadi medan magnet untuk bisa mempengaruhi warga," imbuhnya.

Setelah alim ulama mau membantu, maka program cerdik pandai dan ninik mamak diturut sertakan dalam acara sosialisasi yang diadakan OJK Sumbar. Setelah para masyarakat secara menyeluruh bukan hanya lelaki tapi juga wanita berkumpul, barulah OJK melakukan edukasi terkait investasi di pasar modal.

"Kita telah edukasi ke 18 kecamatan ke ibu-ibu majelis taklim. Selain itu, kita edukasi ke universitas IAIN dan Imam Bonjol," pungkasnya.***

Sumber:okezone.com
Kategori:Sumatera Barat, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/