Kata OJK, Adat Istiadat Minang Persulit Literasi Pasar Modal di Sumbar
Penulis: .
Perwakilan OJK Sumatera Barat, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa paham matrilineal secara tidak langsung membuat para wanita menguasai manajemen keuangan keluarga. Alhasil, OJK sulit memberikan edukasi tentang literasi pasar modal.
"Dari kantor OJK tidak serta merta mengedukasi, karena kultur yang masih sangat kental," tuturnya di Hotel Mercure Padang, Sumbar Senin (5/10/2015).
Meskipun begitu, Taufik mengaku OJK tetap gencar melakukan sosialisasi dan edukasi dengan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan budaya masyarakat Minang. Di mana ada tiga pilar penting bagi masyarakat Minang, yakni cerdik pandai, ninik mamak dan, alim ulama.
"Itu demokrasi murni di sini dan menjadi pedoman. Terutama di pinggiran kota Padang. Kita memulainya dengan mendekati alim ulama. Mereka bisa menjadi medan magnet untuk bisa mempengaruhi warga," imbuhnya.
Setelah alim ulama mau membantu, maka program cerdik pandai dan ninik mamak diturut sertakan dalam acara sosialisasi yang diadakan OJK Sumbar. Setelah para masyarakat secara menyeluruh bukan hanya lelaki tapi juga wanita berkumpul, barulah OJK melakukan edukasi terkait investasi di pasar modal.
"Kita telah edukasi ke 18 kecamatan ke ibu-ibu majelis taklim. Selain itu, kita edukasi ke universitas IAIN dan Imam Bonjol," pungkasnya.***
Sumber | : | okezone.com |
Kategori | : | Sumatera Barat, Ekonomi |