Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
24 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
23 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
3
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
23 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
24 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
23 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
6
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
6 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Tergiur Jabatan Menteri, Ratusan Pengikut Keraton Sejagat Bersedia Bayar Iuran Hingga Rp30 Juta

Tergiur Jabatan Menteri, Ratusan Pengikut Keraton Sejagat Bersedia Bayar Iuran Hingga Rp30 Juta
Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santoso dan Ratu Fanni Aminadia. (grid.id)
Rabu, 15 Januari 2020 20:26 WIB
SEMARANG - Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santoso (42) dan Ratu Fanni Aminadia (41), di Purworejo, Jawa Tengah, dikabarkan memiliki ratusan pengikut.

Dikutip dari sindonews.com, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, mengatakan, para pengikutnya bersedia membayar iuran Rp3 juta hingga Rp30 juta karena dijanjikan Totok jabatan tinggi dan gaji mata uang dolar.

''Mereka menjanjikan akan mendapatkan jabatan setingkat menteri, gubernur, lurah, dengan gaji besar dalam bentuk dolar," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Rabu (15/1/2020).

Pasangan raja dan ratu palsu itu cukup lihai memperdaya korban dengan berbekal dokumen-dokumen palsu. Bahkan, dalam dokumen yang dibawa menunjukkan mereka mendapat pengakuan dari United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

''Dokumen itu semuanya palsu, dibuat sendiri dan dicetak sendiri. Tadi juga sempat tanya ke mereka yang mengangkat menjadi raja dan ratu, ya mereka berdua sendiri,'' terangnya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menambahkan, polisi langsung bergerak cepat menelusuri keberadaan keraton baru yang viral di dunia maya. Setelah dilakukan penyelidikan, Toto dan Fanni ditangkap pada Selasa, 14 Januari di Wates Yogyakarta.

''Polisi bertindak cepat untuk melakukan penilaian terhadap fenomena sosial ini. Pertama adalah untuk memberikan penegasan pada seluruh warga bahwa atribut-atribut itu palsu,'' tegas dia.

''Kedua, supaya tidak bertambah lagi jumlah korban. Kenapa? Karena (para tersangka) dengan menyebarkan ideologi, menyebarkan harapan, rupanya bukan gratis tapi minta iuran. Ini perlu tindakan tegas,'' tandasnya.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/