Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
23 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
20 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
4
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
5
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
21 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
6
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
20 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Gempa Ambon Renggut 4 Jiwa, Termasuk Balita

Gempa Ambon Renggut 4 Jiwa, Termasuk Balita
Bangunan Pasar Apung Desa Tulehu roboh akibat gempa bumi di Ambon, Kamis (26/9/2019). (republika.co.id)
Kamis, 26 September 2019 14:56 WIB
AMBON - Sebanyak empat orang meninggal dunia akibat gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Ambon, Maluku, Kamis (26/9) pagi, sekitar pukul 08.46 WIT. Demikian data menurut sementara Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku.

Dikutip dari republika.co.id, warga yang meninggal dunia tersebut adalah: seorang dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, seorang warga Desa Naniadi Kecamatan Teluk, Ambon, seorang warga Desa Wai, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, dan anak berusia dua tahun bernama Joy Nanlohy di Lembah Argo, Desa Passo, Kecamatan Baguala, Ambon. Joy disebut meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah orang tuanya dan rumah keluarga Siregar yang roboh akibat gempa.

''Balita tersebut sempat ditolong warga dan dilarikan ke RS Oto Kuyk di Desa Passo, tetapi nyawanya tidak tertolong,'' kata pendeta Jemaat Lembah Argo, Christ Timisella, ketika dimintai konfirmasi oleh Antara.

Balita tersebut mengalami luka cukup parah di bagian kepala. Menurut Christ, jenazah balita tersebut sudah dibawa pulang dari rumah sakit dan disemayamkan di rumah pamannya di Lembah Argo. Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Jumat (27/9).

Gempa juga menyebabkan beberapa orang terluka serta sejumlah bangunan rumah, perkantoran, dan fasilitas umum rusak. Saat ini sebagian warga Kota Ambon dan sekitarnya mengungsi ke kawasan dataran tinggi karena khawatir tsunami datang, meski Kepala Stasiun Geofisika Ambon Sunardi telah menyampaikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Menurut hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi di Ambon pada Kamis pagi berdasarkan informasi awal magnitudonya 6,8 dan kemudian dilakukan pemutakhiran menjadi 6,5. Getaran gempa itu dirasakan di daerah Kairatu, Haruku, Tihulae, Latu, dan Ambon.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/