Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
Olahraga
23 jam yang lalu
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
2
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
3
Maudy Ayunda Lebarkan Sayap Jadi Produser Film
Umum
22 jam yang lalu
Maudy Ayunda Lebarkan Sayap Jadi Produser Film
4
Ariana Grande Tampil Anggun dan Sempat Berganti Gaun di Met Gala 2024
Umum
23 jam yang lalu
Ariana Grande Tampil Anggun dan Sempat Berganti Gaun di Met Gala 2024
5
Teuku Ryan Bantah Isu Perceraian yang Beredar Luas
Umum
22 jam yang lalu
Teuku Ryan Bantah Isu Perceraian yang Beredar Luas
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Wamenkeu Sebut Jokowi Marah-marah Saat Rapat di Istana Bogor, Ini Penyebabnya

Wamenkeu Sebut Jokowi Marah-marah Saat Rapat di Istana Bogor, Ini Penyebabnya
Ilustrasi Presiden Jokowi memimpin rapat. (detik.com)
Kamis, 22 November 2018 18:09 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah-marah saat rapat di Istana Bogor, beberapa waktu lalu. Penyebab kemarahan Jokowi adalah masih rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Dikutip dari suara.com, kemarahan Jokowi dalam rapat di Istana Bogor itu diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. ''Bapak Presiden saat rapat marah-marah karena SDM-nya masih belum punya kemampuan, padahal itu ada vokasi,'' kata Mardiasmo di Hotel Le Meridien, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018).

Lebih lanjut Mardiasmo mengungkapkan, persaingan dalam era globalisasi akan sangat ditentukan oleh kualitas SDM dalam mengelola potensi bangsa dan negaranya untuk dapat bersaing.

Oleh sebab itu, pemerintah terus meningkatkan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia agar tidak kalah bersaing.

''Pendidikan akan semakin digencarkan lagi, sosialisasi itu juga pasti agar masyarakat ikut pendidikan vokansi sehingga kualitas SDM bisa membaik,'' ujarnya.

Menurut Mardiasmo, SDM yang terampil menjadi kunci untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

''SDM juga harus melek teknologi. Jika SDM di Indonesia melek teknologi, maka pertumbuhan ekonomi kita bisa tumbuh hingga 7 persen,'' ujarnya. ***

Editor:hasan b
Sumber:suara.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/