Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
10 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
10 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
9 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
9 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
9 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Muslim China Ditindas, Pemimpin Dunia Hanya Diam, Termasuk Indonesia

Muslim China Ditindas, Pemimpin Dunia Hanya Diam, Termasuk Indonesia
Muslimah China. (foreignpolicy.com)
Rabu, 12 September 2018 08:49 WIB
JAKARTA - Otoritas China memasukkan satu juta Muslim Uighur di wilayah Xinjiang, ke kamp-kamp penahanan. Mereka dihalangi beribadah dan dilarang mengucapkan salam (assalamualaikum).

Dikutip dari merdeka.com, mereka yang ditangkap dan dipenjarakan adalah orang-orang yang menunjukkan kepatuhan terhadap ajaran Islam, seperti melaksanakan shalat, berpuasa, tidak mengonsumsi alkohol, tak makan babi, menumbuhkan jenggot dan mengenakan pakaian tertutup.

Warga Muslim Uighur diperlakukan sebagai orang yang menderita penyakit mental. Setelah dikirim ke pusat penahanan, para tahanan dipaksa untuk mematuhi propaganda Partai Komunis. Mereka diperintahkan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan slogan komunis.

Mereka juga diwajibkan menghadiri sesi cuci otak setiap hari. Jika gagal mematuhinya, mereka akan disiksa dengan berbagai metode seperti dilarang tidur, dikurung di ruang isolasi, hingga berbagai penyiksaan fisik lain.

Warga Muslim Uighur diperlakukan sebagai 'musuh negara' karena identitas agama mereka. Mereka ditahan tanpa dakwaan dan bahkan akses ke perwakilan hukum. Semua informasi ini diperoleh dari aktivis hak asasi manusia, seperti dikutip dari Middle East Eye, Selasa (11/9).

Berita tentang penindasan terhadap warga minoritas ini telah berulangkali diangkat oleh media luar. Bahkan kepala Komite PBB tentang Penghapusan Diskriminasi Rasial juga pernah menyatakan bahwa China telah mengubah Uighur dari daerah otonom menjadi wilayah menyerupai kamp iterniran besar-besaran.

Ironisnya, semua ketidakadilan ini tidak sedikitpun memicu kemarahan global. Bahkan pemimpin negara-negara dunia, termasuk Indonesia, seolah menutup mata dengan apa yang dialami oleh warga Muslim Uighur. Cerita-cerita tentang penderitaan mereka dianggap tidak ada.

Bungkamnya pemimpin dunia terkait hal ini cukup mengejutkan. Dari 49 negara dengan mayoritas penduduk Muslim di seluruh dunia, tidak ada satu pun yang meminta kejelasan atau mengutuk China atas eskalasi pelanggaran HAM ini.

Posisi China sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi sangat besar dianggap sebagai penyebab bungkamnya para pemimpin dunia. Pengaruh China terhadap beberapa negara memang tidak bisa diragukan lagi.

Pekan lalu, China menjadi tuan rumah untuk Forum Kerjasama China-Afrika. Para pemimpin dari lebih 40 negara, termasuk yang populasi Muslimnya cukup besar, ikut hadir dalam forum tersebut. Presiden Xi Jinping menjanjikan dana sebesar USD 60 miliar untuk memulai pembangunan dan berjanji akan membatalkan utang beberapa negara yang kesulitan membayar kembali.

Tentu saja hal itu dianggap sebagai peluang besar oleh negara-negara Afrika. Dalam momen itu, tidak ada satupun pemimpin yang meminta tuan rumah untuk menjelaskan tentang pelanggaran HAM yang banyak dilaporkan oleh aktivis.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/