Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
16 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
16 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
16 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
2 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
55 menit yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Haedar Nasir: Pilihlah Calon Presiden yang Tidak Menghalangi Usaha dan Dakwah Muhammadiyah

Haedar Nasir: Pilihlah Calon Presiden yang Tidak Menghalangi Usaha dan Dakwah Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir. (lp6c)
Minggu, 12 Agustus 2018 20:39 WIB
JAKARTA - Seluruh warga Muhammadiyah diimbau menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum legislatif (Pileg) serta pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019 mendatang.

Imbauan tersebut disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir usai pidato kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Malang, Minggu (12/8/2018). Haedar juga meminta warga Muhammadiyah cerdas menentukan pilihannya.

''Tidak boleh golput, tapi tetap harus cerdas. Pilih mereka yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan golongan dan kroninya,'' ujar Haedar Nasir, seperti dikutip dari liutan6.com.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan warga Muhammadiyah agar memilih calon presiden yang tidak menghalangi usaha dan dakwah Muhammadiyah. Meski demikian, warga Muhammadiyah harus tetap santun dalam berpolitik. Mengutamakan menjaga toleransi dan rasionalitas.

''Siapapun presiden dan wakil presiden yang terpilih, harus bisa membangun sumber daya manusia,'' tutur Haedar.

Muhammadiyah juga mengkritisi kandidat yang membawa isu suku, agama dan ras (SARA) dalam berkampanye, juga yang kerap kampanye dengan ujaran kebencian.

''Silakan analisis sendiri. Dari dua pasangan itu siapa yang membawa primordialisme dan mana yang tidak,'' urai Ketua PP Muhammadiyah tersebut.

Muhammadiyah juga mengingatkan pada negara agar tak menyerah pada politik primordialisme. Negara harus turut andil dalam mengontrol politik SARA yang diyakin akan semakin gencar.

''Kita semua harus mendorong negara yang berkeadaban, termasuk dalam bersosial media,'' kata Haedar. ***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/