Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
22 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
20 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
4
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
5
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
20 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Umat Islam Diimbau Shalat Gaib untuk Korban Gempa Lombok, Begini Tata Caranya

Umat Islam Diimbau Shalat Gaib untuk Korban Gempa Lombok, Begini Tata Caranya
Ilustrasi shalat ghaib. (int)
Senin, 06 Agustus 2018 09:59 WIB
PEKANBARU - Gempa bumi berkekuatan 7,0 skala richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Ahad (5/8) malam, menyebabkan sedikitnya 82 orang wafat.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat Indonesia yang beragama Islam melaksanakan shalat ghaib untuk para korban gempa yang wafat tersebut. 

''Khusus kepada umat Islam, mari kita lakukan shalat ghaib untuk para korban wafat,'' ujar Lukman dalam siaran pers yang diterima republika.co.id di Jakarta,  Senin.

Tata Cara Shalat Ghaib

Shalat ghaib adalah shalat jenazah yang dilakukan umat Islam untuk jenazah Muslim yang keberadaannya jauh.

Dikutip dari nu.or.id, shalat ghaib tata caranya sama dengan shalat jenazah yang jenazahnya berada di hadapan orang yang akan menshalatkannya, yakni empat takbir, tanpa rukuk dan sujud.

Membaca surat Alfatihah setelah takbir pertama (takbiratul ihram). Setelah takbir kedua membaca shalawat atas Nabi, minimal shalawat pendek (Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad).

Lalu mendoakan jenazah setelah takbir ketiga. Minimal menbaca doa: Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa'afihi wa’fu anhu (Ya Allah ampuniah dia, berilah dia rahmat dan sejahterakan serta maafkanlah dia).

Setelah takbir terakhir (keempat), kembali membaca doa: Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu (Ya Allah, janganlah Engkau halangi pahalanya yang akan sampai kepada kami, dan jangan Engkau memberi fitah kepada kami sepeninggalnya serta ampunilah kami dan dia).

Perbedaannya dengan shalat jenazah yang mayitnya berada di hadapan yang menshalatkan, hanya pada niat. Jika shalat jenazah yang mayatnya ada di hadapan kita, doanya: Saya niat shalat atas mayat ini, empat kali takbir fardhu kifayah, menjadi makmum karena Allah Ta’ala.

Sedangkan niat shalat ghaib yang ditujukan kepada mayat yang diketahui dengan jelas identitasya maka bunyi niatnya adalah: Saya niat shalat ghaib atas mayit (si A) empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah Ta’ala.

Andaikan shalat ghaib itu dilakukan tanpa mengetahui identitas jenazahnya dengan tepat, maka niatnya adalah: Saya niat shalat ghaib atas mayat yang dishalati imam empat kali takbir, fardhu kifayah, menjadi makmum karena Allah Ta’ala.***

Editor:hasan b
Sumber:nu.or.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/