Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
11 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
9 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
11 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
10 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
10 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Souad Abderrahim, Wanita Pertama Jadi Wali Kota di Tunisia

Souad Abderrahim, Wanita Pertama Jadi Wali Kota di Tunisia
Souad Abderrahim. (int)
Kamis, 05 Juli 2018 08:46 WIB
TUNIS - Souad Abderrahim terpilihh sebagai Wali Kota Tunis, ibu kota Tunisia. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah Tunisia, wanita terpilih sebagai wali kota.

Dikutip dari republika.co.id yang melansir asia news, Rabu (4/7), Souad Abderrahim merupakan tokoh terkemuka di Ennhada dari sebuah partai konservatif Muslim Democratic.

Abderrahim secara resmi dipilih oleh 26 anggota Dewan Kota Tunis. Ia mendapat lebih banyak suara daripada lawannya Kamel Idir dengan 22 anggota.

Mengusung dirinya sebagai orang yang independen, Abderrahim telah memenangkan 33,8 persen suara selama pemilihan kota pada awal Mei lalu.

Sayangnya, pencalonannya itu tidak membuat semua orang senang, terutama bagi mereka yang menganggap jabatan wali kota lebih cocok diduduki seorang laki-laki karena adanya predikat syekh.

Aktif sejak masih mahasiswa pada 1980-an, Abderrahim terpilih menjadi anggota parlemen pada 2011 dengan mengalahkan 11 orang. Dalam partainya, wali kota Tunis yang baru dilihat sebagai simbol keinginan untuk membuka dan menerima nilai-nilai modern.

''Kami ingin memberikan hak perempuan Tunisia. Saya menganggap ini sebagai sumber kebanggaan bagi wanita Tunisia,'' ujar Abderrahim.

Pemilihan wali kota itu disebut sebagai tonggak utama transisi Tunisia menuju demokrasi. Setelah, beberapa dekade pemerintahan otoriter berakhir pada pemberontakan 2011 yang menggulingkan presiden Zine el-Abidine Ben Ali.

Lebih dari 57 ribu kandidat mencalonkan diri untuk jabatan di 350 kotamadya dengan lebih dari 7.200 posisi yang diperebutkan. Sekitar 50 persen dari jumlah total kandidat itu adalah perempuan dan anak muda.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/