Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
16 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
15 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
15 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
15 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
15 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Sejumlah Muslim Sri Lanka Jadi Korban Kekerasan Kelompok Radikal, MUI Imbau Pemerintah Indonesia Jangan Diam

Sejumlah Muslim Sri Lanka Jadi Korban Kekerasan Kelompok Radikal, MUI Imbau Pemerintah Indonesia Jangan Diam
Ketua MUI Bidang Luar Negeri Muhyiddin Junaidi. (dream)
Senin, 12 Maret 2018 11:07 WIB
JAKARTA - Sejumlah umat Islam tewas di Sri Lanka akibat kekerasan yang dilakukan kelompok radikal agama mayoritas di negara tersebut.

Dikutip dari dream.co.id, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau pemerintah jangan diam terkait kekerasan yang menewaskan sejumlah Muslim di Sri Lanka tersebut.

Bila diperlukan, pemerintah diimbau jangan ragu melayangkan surat ke pemerintah Sri Lanka. 

''Indonesia tidak boleh diam. Menteri Luar Negeri harus segera memanggil Duta Besar Sri Lanka,'' jelas Ketua MUI Bidang Luar Negeri Muhyiddin Junaidi kepada Anadolu Agency, di Jakarta, Jumat, 9 Maret 2018.

Muhyiddin menegaskan Indonesia tidak perlu ragu menyurati Sri Lanka jika memang kekerasan terus berlanjut.

Sebab, kata Muhyiddin, kasus kekerasan terhadap minoritas Muslim di Sri Lanka bukan kali pertama terjadi.

''Kita harus minta informasi kepada Sri Lanka mengenai kondisi umat Islam di sana,'' jelas Muhyiddin.

Muhyiddin menilai kejadian terbaru di Sri Lanka tak lepas dari kekerasan terhadap Muslim yang terus berlangsung di Myanmar.

Dari pandangannya, kondisi kekerasan kepada Muslim di negara yang dulu bernama Burma itu tak menunjukan adanya perubahan

''Wajar Indonesia harus bersikap lebih keras,'' kata Muhyiddin.

Muhyiddin meminta agar kelompok agama radikal menghentikan kekerasan terhadap umat Islam.

Selama tiga hari, tercatat lebih dari 200 rumah, tempat usaha, dan kendaraan dirusak.

Meski begitu, menurut kabar yang belum bisa dikonfirmasi, angka kerugian ini bisa jadi lebih tinggi karena beberapa insiden kecil masih terus terjadi.

Pemerintah Sri Lanka pada Rabu, 7 Maret 2018 telah memblokir beberapa platform sosial media populer seperti Facebook, Viber dan WhatsApp untuk meredam ujaran kebencian dan pesan berantai yang menargetkan komunitas Muslim. ***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/