Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
15 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
15 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
14 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
14 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
14 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Pemerintah akan Impor Daging Kerbau dari India

Pemerintah akan Impor Daging Kerbau dari India
Senin, 22 Januari 2018 10:09 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menjelaskan, pihaknya akan mengimpor daging kerbau untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah meminta izin kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait importasi ini.

"Saat ini masih dalam proses Kementerian Perdagangan minta izin ke Kementerian BUMN untuk menugaskan Bulog guna mengimpor daging yang dimaksud," katanyadi Jakarta, Minggu (21/1/2016).

Importasi tersebut berdasarkan perhitungan kebutuhan daging kerbau Kementerian Perdagangan. Djarot menjelaskan, kebutuhan daging kerbau nasional sekitar 6.000 hingga 7.000 ton per bulan. Sehingga, setahun membutuhkan sekitar 84.000 ton.

Namun, mengingat ada hari-hari besar seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru, maka jumlah kebutuhan akan melonjak. Sebab itu, kebutuhannya mencapai 100.000 ribu ton.

"Intinya untuk menjaga pasokan daging kerbau Kementerian Perdagangan menghitung bahwa rata-rata serapan pasar antara 6.000 ton sampai 7.000 ton per bulan maka dalam setahun normal 84.000 ton. Namun mengingat dalam setahun tersebut ada bulan Puasa/Lebaran dan Natal/Tahun Baru yang biasanya kebutuhan daging melonjak maka perlu ditambahkan sehingga total setahun menjadi sebesar 100.000 ton," jelasnya.

Terkait hal itu, Djarot mengatakan, Perum Bulog hanya akan melakukan importasi jika semua izin sudah rampung. Pasalnya, setelah izin dari Kementerian BUMN keluar maka dilanjutkan ke Kementerian Pertanian terkait rekomendasi impor. Selanjutnya, diteruskan kembali ke Kementerian Perdagangan untuk izin importasi.

"Kalaupun nanti sudah keluar semua izinnya tentu Bulog hanya akan melaksanakan importasi tersebut secara bertahap sesuai kebutuhan riil yang akan ada," tukas dia. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/