Harga Beras Terus Naik, Ibu-ibu Menjerit dan Curhat di Group WhatsApp
Erny Yuliani, seorang ibu warga Tamansari, Kabupaten Bogor, mengaku heran harga beras bisa naik tajam. Padahal, stok di pasaran cukup banyak.
"Beras harga Rp 11.000 per kilogram kualitasnya bagus, tapi sekarang ya ampun harga segitu kualitasnya hampir sama dengan beras dua minggu lalu seharga Rp 8.000," kata Erny, Bogor, Kamis (18/1/2018).
Kenaikan harga beras juga menjadi bahan pembicaraan ibu-ibu baik di media sosial maupun grup WhatsApp. Hampir setiap hari mereka menyinggung harga beras yang terus merangkak naik sejak sebulan terakhir.
"Tiap hari di grup (WhatsApp) ramai ngebahas itu (harga beras naik). Ada yang komentar pakai simbol (emotikon) menangis," ungkap Yolanda, warga Pamoyanan Kota Bogor, seraya menyebut memiliki grup WhatsApp, seperti grup arisan, kumpulan ibu-ibu orangtua siswa dan lainnya.
Fenny, pedagang beras eceran di Pasar Bogor, mengatakan, kenaikan harga beras premium maupun medium sudah terjadi sejak bulan lalu. Bahkan, beras medium paling parah kenaikan harganya, yakni antara Rp 2.000 - Rp 2.500 per liter.
"Paling parah memang beras medium, tapi tergantung merek dan kualitasnya. Misalnya harga eceran sebelumnya Rp 7.500 sekarang Rp 10.000 per liter. Yang harga Rp 9.500 jadi Rp 11.500 per liter," terang Fenny. ***
Editor | : | Hermanto Ansam |
Sumber | : | liputan6.com |
Kategori | : | Ragam |