Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
19 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
10 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
7 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
6 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
6 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Kapolri Akui Ada Suap di Bidokkes, Kesehatan Tak Penuhi Syarat Bisa Lulus Masuk Polisi

Kapolri Akui Ada Suap di Bidokkes, Kesehatan Tak Penuhi Syarat Bisa Lulus Masuk Polisi
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (merdeka.com)
Kamis, 28 Desember 2017 20:16 WIB
JAKARTA - Sudah lama menjadi perbincangan masyarakat tentang adanya praktik suap. Bahkan calon yang kesehatannya tidak memenuhi syarat pun bisa lulus karena memberikan suap kepada oknum di Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polri.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian akhirnya pun mengakui adanya perilaku koruptif di lingkungan Biddokkes Polri.

Dikutip dari inilah.com, Tito mencontohkan kasus penerimaan siswa polisi menggunakan uang. ''Kasus yang ditemukan Pak As SDM. Adanya rekrutmen di beberapa tempat, maaf termasuk Kabiddokesnya, Kabidokkesnya Sumsel main-main rekrutmen pakai uang. Dilaporkan, tidak tanggung-tanggung kita pidanakan. Sekarang kasusnya di Bareskrim Polri,'' ungkap Tito.

Indikasi itu, kata Tito, sudah menjadi bahan perbincangan di kalangan umum dimana seorang siswa yang ingin lolos masuk polisi banyak menggunakan uang meski dalam tes kesehatannya tak memenuhi syarat.

''Begitu Pak Unggung, Kalemdiklat, masuk mengecek beberapa Sekolah Polisi Negara (SPN), ada (siswa) yang sudah osteoporosis. SPN, 60 persen siswanya di Jogja. Ada yang sudah patah tulangnya,'' ujarnya.

Tito mengaku heran mengapa penerimaan siswa SPN yang kondisi kesehatannya tak memenuhi syarat diloloskan. Dihadapan Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi, Tito meminta agar masalah ini dikoreksi dan dievaluasi.

''Saya bilang bagaimana rekruitmennya nih? Ada juga yang kena sakit liver dan jantung. Berarti kan ada yang enggak beres. Ini saya minta jajaran Pusdokkes untuk melakukan koreksi dan evaluasi,'' tandasnya.***

Editor:hasan b
Sumber:inilah.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/