Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Amien Rais: Ada Abuse of Power di Balik Reklamasi, Harus Diseret ke Pengadilan

Amien Rais: Ada Abuse of Power di Balik Reklamasi, Harus Diseret ke Pengadilan
Amien Rais. (inilah.com)
Kamis, 02 November 2017 15:16 WIB
JAKARTA - Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengatakan, ada orang yang melakukan abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) di balik reklamasi Teluk Jakarta.

Mantan Ketua MPR itu menegaskan, orang yang melakukan abuse of power tersebut harus diseret ke pengadilan.

''Ini abuse of power. Siapa itu? Nanti akan ketemu,'' katanya dalam diskusi Setop Reklamasi Teluk Jakarta di gedung DPR Jakarta, Kamis (2/11/2017), seperti dikutip dari inilah.com.

Amien ingin menemui Presiden Jokowi untuk menyampaikan langsung masalah tersebut. Dia berharap Jokowi mau menemuinya. ''Semoga Pak Jokowi mau bertemu. Soalnya sudah lama tidak bertemu. Terakhir, saat Jokowi menghadiri Aksi Bela Islam di Monumen Nasional (Monas),'' tandasnya.

Sementara Wakil Ketua Bidang Hukum dan Perlindungan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Martin Hadiwinata mengatakan pihaknya sangat menolak kelanjutan proyek reklamasi Teluk Jakarta. Jika dilanjutkan sama saja menghidupkan Orde Baru.

''Dari jangka waktu reklamasi, reklamasi ini proyek yang dicanangkan Orde Baru yang korup. Melanjutkan proyek reklamasi, ini melanjutkan Neo-Orde Baru,'' katanya dalam diskusi Stop Reklamasi Teluk Jakarta di gedung DPR Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Menurutnya reklamasi teluk Jakarta sama saja merampas wilayah penghidupan nelayan yang bergantung dari hasil laut.

''Wilayah konsensi reklamasi adalah wilayah nelayan tradisional, menangkap ikan, melintasi wilayah, termasuk mangrove. Ketika dijadikan reklamasi, itu merampas laut dari nelayannya,'' sesalnya.***

Editor:hasan b
Sumber:inilah.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/