Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
23 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
2
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
21 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
3
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
4
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
21 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
5
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
21 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
6
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Siswi Calon Praja IPDN Tewas di Akpol Saat Latihan Dasar

Siswi Calon Praja IPDN Tewas di Akpol Saat Latihan Dasar
Gerbang Akademi Kepolisian. (viva)
Minggu, 01 Oktober 2017 20:56 WIB
SEMARANG - Dea Rahma Amanda, 17 tahun, siswi calon Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) mendadak meninggal dunia di Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 1 Oktober 2017, saat mengikuti latihan dasar.

Dikutip dari viva.co.id, Dea meninggal dunia setelah melaksanakan pelatihan lari di lapangan, sekitar pukul 08.15 WIB.

Gubernur Akpol Inspektur Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel, menuturkan, siswi yang meninggal tersebut merupakan angkatan 2017 yang tercatat sebagai calon Praja asal Lampung.

Sebelum meninggal gadis 17 tahun tersebut dinyatakan masih dalam keadaan sehat. Namun, saat menjalani latihan Dea langsung pingsan.

Ia menceritakan, awalnya almarhumah bersama rekan-rekannya menjalani pelatihan seperti biasa.

Korban bangun pagi pukul 04.00 WIB untuk mengikuti shalat berjamaah dan pengajian.''Kemudian masih ikut makan bersama lalu dilanjutkan apel pagi pukul 07.45 WIB,'' kata Rycko saat meninjau jenazah calon praja itu di RS Bhayangkara Semarang.

Namun, setelah siswi tersebut mengambil kegiatan fisik dengan lari satu putaran dan dilanjutkan berbaris bersama teman-temannya, ia langsung terjatuh dan pingsan.

''Jarak yang dekat membuat kami memutuskan membawa almarhumah ke Bhayangkara, namun ia telah dinyatakan meninggal,'' katanya.

Rycko mengaku turut berduka cita atas meninggalnya siswi asal Lampung tersebut. Ia menyebutkan bahwa rangkaian laksar di Akpol dimulai sejak 9 September sampai 6 Oktober 2017.

''Kita ingin tahu jejak rekam medisnya di IPDN. Yang jelas tidak ditemukan kekerasan fisik karena laksar praja putri dipisah dengan putra,'' ujar Rycko.

Gubernur Institut Pemerintah Dalam Negeri, Ermaya Suradinata, menambahkan tak ada latihan yang berlebihan dalam diksar yang dijalankan pihaknya di Akpol Semarang. Ia menyebut, jika almarhumah sebelumnya punya histori sesak napas.

''Pengakuan ke temannya ada sesak napas, gejala-gejala  itu ada. Setelah makan bilang ke teman perutnya agak kenyang, kemudian lari mutar satu dua kali, biasa, tidak ada yang berlebihan, prosedur juga sudah  ditempuh,'' katanya.

Hingga Minggu malam jenazah korban masih berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. Namun upaya autopsi masih menunggu keluarga korban yang akan datang dari Lampung.***

Editor:hasan b
Sumber:viva.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/