Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
12 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
11 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
11 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
12 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Senjata dan Amunisi yang Tertahan di Bandara Soetta Ternyata Milik Polri, Diimpor dari Bulgaria

Senjata dan Amunisi yang Tertahan di Bandara Soetta Ternyata Milik Polri, Diimpor dari Bulgaria
Komandan Korp Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail menunjukan type senjata dan jenis peluru di kantor Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9). (republika.co.id)
Minggu, 01 Oktober 2017 07:08 WIB
JAKARTA - Mabes Polri mengakui bahwa senjata dan amunisi yang tertahan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) merupakan milik Polri yang diimpor dari Bulgaria.

Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, mengungkapkan, Polri bukan kali pertama memesan senjata dan amunisi dari Bulgaria itu.

''Bahwa barang yang ada di bandara Soekarno Hatta yang dimaksud oleh rekan-rekan senjata adalah betul milik Polri dan adalah barang yang sah,'' ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9).

Barang tersebut, lanjut Setyo, dibeli sesuai dengan prosedur. Mulai dari perencanaan, proses lelang, dan proses berikutnya sampai dengan direview oleh staf Irwasum dan BPKP, sampai dengan pengadaannya oleh pihak ketiga kemudian proses masuk ke Indonesia.

Selanjutnya, barang tersebut masuk ke wilayah pabean Bandara Soekarno Hatta. 

Setyo menambahkan, Kakor Brimob sudah memberitahu dan meminta rekomendasi dari Badan Intelijen Strategi (BAIS) TNI.

''Prosedur memamg demikian karena barang harus masuk dulu ke Indonesia kemudian dikarantina dan dicek dulu oleh BAIS TNI lalu dikeluarkan rekomendasi,'' jelasnya.

Namun, menurut Setyo, apabila dalam pengecekan tidak sesuai maka dapat diekspor kembali. Tetapi dalam pelaksanaannya, sambung jenderal bintang dua ini, tidak pernah seperti itu.

Sebab, memang bukan kali pertama Polri memesan senjata tersebut. Untuk barang yang sejenis, Mabes Polri sudah memesan tiga kali.

''Ini ketiga kalinya, (pertama) tahun 2015 dan 2016 (Kedua). Ketiga 2017 ini, jadi sudah pernah masuk,'' kata Setyo. ***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/