Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
16 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
15 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
3
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
16 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
16 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
16 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Fenomena Awan Jatuh di Raja Ampat Bikin Heboh, Ternyata . . . .

Fenomena Awan Jatuh di Raja Ampat Bikin Heboh, Ternyata . . . .
Awan atau salju jatuh di Raja Ampat yang membuat heboh warga dan sempat viral di media sosial ternyata busa yang terbentuk dari getah pepohonan dan air hujan. (sindonews.com)
Selasa, 19 September 2017 20:30 WIB
WAISAI - Fenomena awan atau salju yang jatuh di Kampung Warsambin, Distrik Teluk Manyalibit, Raja Ampat, Papua, viral di media sosial dan bikin heboh warganet.

Ternyata itu bukanlah salju, melainkan busa yang terbentuk dari getah tumbuhan dan air hujan.

''Hasil pantauan secara langsung di lokasi fenomena tersebut bukanlah awan atau salju melainkan busa yang terbentuk dari getah pepohonan dan air hujan yang mirip gumpalan awan atau salju,'' kata Danramil 1704/03 Saonek Raja Ampat Mayor Inf Wahlin Rahman.

Jadi, lanjut Wahlin, foto yang di koran dan viral di media sosial tersebut bukanlah salju melainkan busa air.

''Menurut masyarakat setempat busa tersebut diakibatkan karena ada getah pohon bintang gur terkena air hujan sehingga membentuk suatu busa yang berwarna putih dan agak lengket,'' jelas Wahlin.

Hal tersebut, kata Wahlin, awalnya diketahui melalui informasi dari masyarakat setempat berjumlah empat orang, diantaranya Moses Mayalibit, Rumbewas, Supriyatno dan Gaman.

Info itu kemudian ditindaklanjuti dengan pengecekan ke lapangan oleh anggota Koramil 1704/03 Saonek Raja Ampat.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, Wahlin menyerahkannya kepada pihak berwenang untuk mengecek dampak dari munculnya busa-busa air tersebut. ''Apakah berbahaya bagi masyarakat atau tidak,'' sambungnya.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/