Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
6 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
6 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
5 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
6 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
6 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Militer Myanmar Terus Bakar Pemukiman Muslim Rohingya Serta Serang Wanita dan Anak-anak

Militer Myanmar Terus Bakar Pemukiman Muslim Rohingya Serta Serang Wanita dan Anak-anak
Gambar citra satelit kondisi desa-desa di negara bagian Rakhine, Myanmar, yang dihuni oleh etnis Muslim Rohingya, pada November 2016. (republika.co.id)
Kamis, 31 Agustus 2017 07:21 WIB
JAKARTA - Pembakaran pemukiman Muslim Rohingya di Rakhine oleh militer Myanmar terus meluas. Militer juga melakukan penyerangan terhadap wanita dan anak-anak yang tidak berdaya.

Demikian dilaporkan Lembaga HAM Internasional, Human Right Watch (HRW). HRW mengungkapkan, beberapa situs peninggalan penting di bagian Rakhine ikut terbakar akibar aksi kekerasan aparat pemerintah Myanmar terhadap masyarakat Rohingya.

Data satelit yang diakses menunjukkan wilayah pembakaran pemukiman warga Rohingya meluas. Setidaknya ada 10 titik kebakaran yang terjadi di wilayah Rakhine selepas serbuan militer pemerintahan terhadap masyarakat muslim Rohingya.

Dikutip dari Aljazeera.com, aktivis HRW menuding militer Myanmar tidak memiliki belas kasih, lantaran menyerang perempuan dan anak-anak. Bahkan, serangan-serangan tersebut dilakukan tanpa ada perlawanan karena memang warga Rohingya tidak memiliki persenjataan.

Masih dikutip dari Aljazeera.com, pihak berwenang Myanmar mengatakan, hampir 100 orang yang telah tewas adalah mereka yang bersenjata. Orang-orang yang bersenjata tersebut diduga merupakan Arakan Rohingya Salvation Army yang merupakan teroris ekstrimis Rohingya.

Wakil Ketua Direktur HRW untuk Asia, Phil Robertson mengatakan, selama ini pemerintahan Myanmar tidak memberikan akses untuk pemantau independen terkait insiden kekerasan tersebut. Untuk itu, Phil meminta pemerintahan Myanmar untuk memberikan akses.

''Pemerintah Burma harus memberikan akses kepada pemantau independen untuk menentukan sumber-sumber kebakaran dan menilai dugaan pelanggaran hak asasi manusia,'' ujar dia seperti dilansir Aljazeera.com, Rabu (30/8).

Keseluruhan area pembakaran pemukiman muslim rohingya diperkirakan mencakup radius 100 kilometer. Pembakaran tersebut lima kali lebih besar dari pembakaran sebelumnya yang terjadi pada Oktober tahun lalu. Diperkirakan sekitar 1.500 pemukiman muslim Rohingya dibakar dan dihancurkan.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/