Perusahaan Forensik Digital Israel Diretas, 900GB Data Dicuri

Cellebrite mengakui bahwa mereka mendapati "akses ilegal ke web server eksternal dan tengah melakukan investigasi untuk memastikan dampak peretasan tadi. Server yang terkena peretasan adalah server untuk backup database my.Cellebrite juga sistem manajemen lisensi end user."

Tidak ada tempat aman di Internet. Anda yang merasa pakar dalam hal keamanan pun dapat diretas sewaktu-waktu. Korbannya sudah banyak. Dan korban paling gres menimpa perusahaan asal Israel bernama Cellebrite. Perusahaan yang terkenal berkat menjual perangkat forensik digital (digital forensics) dan mobile hacking tool ini dibobol.

Data yang berhasil dicuri dari web server Cellebrite tidak tanggung-tanggung: 900GB! Data ini meliputi data login kastemer (username dan password), user database, dan data teknis hacking tool dan produk.

Cellebrite mengakui bahwa mereka mendapati "akses ilegal ke web server eksternal dan tengah melakukan investigasi untuk memastikan dampak peretasan tadi. Server yang terkena peretasan adalah server untuk backup database my.Cellebrite juga sistem manajemen lisensi end user."

Untuk sementara Cellebrite masih dapat bernapas karena data tersebut belum bocor ke publik namun peretes sudah mencoba menawarkan ke Joseph Cox, kontributor di motherboard.vice.com, sekaligus memberikan salinan data yang dicuri. Namun peretas sudah mencari kemungkinan untuk menjual akses ke sistem dan data Cellebrite melalui saluran chating IRC.

Cellebrite terkenal berkat hacking tool bernama Universal Forensic Extraction Device (UFED). Software ini membantu investigator membypass sistem keamanan handphone, khususnya iPhone, lalu mengekstrak semua data di dalamnya, termasuk SMS, email, call log, dan password. Sebelumnya, salah satu reseller produk Cellebrite juga mempublikasikan salinan firmware dan software milik Cellebrite sehingga semua orang dapat mengunduhnya.