Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
17 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
16 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
6 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
6 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
6 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Ibu Rumah Tangga Pekikkan Takbir 3 Kali Saat Akan Dibawa ke Markas Brimob Kelapa Dua

Ibu Rumah Tangga Pekikkan Takbir 3 Kali Saat Akan Dibawa ke Markas Brimob Kelapa Dua
Rumah kontrakan TS di Tasikmalaya. (tmpo.co)
Kamis, 15 Desember 2016 17:11 WIB
TASIKMALAYA - TS, seorang ibu rumah tangga, dibawa Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri ke Markas Brimob Kelapa Dua. TS dibawa setelah menjalani pemeriksaan di ruang Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota, Jawa Barat, sekitar tiga jam.

Dikutip dari tempo.co, salah seorang anggota Densus 88 yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, dari tiga orang yang diamankan, yang dibawa hanya satu orang. "Langsung dibawa ke Kelapa Dua, tapi hanya yang perempuan (TS)," katanya, Kamis, 15 Desember 2016. Adapun suami TS, HG, dan anak laki-lakinya dikembalikan kepada keluarganya.

Berdasarkan pantauan tempo, TS keluar dari ruang Satuan Reserse Kriminal Polresta Tasikmalaya pukul 11.05. Dia didampingi dua polisi wanita Polresta Tasikmalaya.

Saat dibawa, TS berpakaian serba hitam plus cadar. Ketika hendak menuruni tangga, dia meminta polisi berhenti sejenak. "Sebentar," ujarnya. TS kemudian mengacungkan jari telunjuk kanan. Dia dengan lantang memekikkan takbir tiga kali, "Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar."

TS kemudian dibawa menggunakan mobil Toyota Innova warna hitam. Pukul 11.15, mobil meninggalkan Polresta Tasikmalaya.

Pada Kamis, sekitar pukul 05.00, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap satu keluarga di Kampung Padasuka, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka adalah HG, suami, 39 tahun; TS, istri (37); dan putra mereka (7).

Tim Densus 88 menyita sejumlah barang bukti, antara lain baju rompi yang dilengkapi dua kabel berwarna hitam; beberapa dokumen, seperti buku-buku tebal; dan sepeda motor. 

Wakil Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota Komisaris Polisi Zainal Abidin mengatakan penangkapan itu terkait dengan pengembangan untuk mengungkap kasus terorisme di Jakarta.

Ayah HG, Nana Amin, tidak mempercayai anaknya terlibat terorisme. Menurut dia, pergaulan anaknya biasa-biasa saja. "Biasa-biasa saja. Bukan ngebelain anak saya, ya," tuturnya saat ditemui tak jauh dari kontrakan HG, Kamis, 15 Desember 2016.

Ihwal keseharian menantunya, TS, Nana mengatakan tidak mengetahuinya. HG juga belum pernah berbicara tentang istrinya kepada Nana. Nana mengatakan TS tidak dekat dengan keluarganya.

Adik HG, Herman Suherman, mengatakan kakaknya orang baik. Pergaulannya pun biasa saja. Herman mengakui jarang berkomunikasi dengan HG setelah kakaknya itu keluar dari pabrik kayu. "Jarang ngobrol, jarang ketemu," ucapnya.

Awal HG dan TS menikah, kata Herman, rumah tangga kakaknya biasa saja. Hanya, TS tidak dekat dengan keluarga HG. Namun Herman tidak mengetahui alasannya. "Enggak tahu. Istrinya rada fanatik soal agama," tutur Herman.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/