Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
8 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
7 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
8 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Kenapa Wapres JK Tolak Moratoruim UN? Ternyata… karena Dia lah yang Dulu Ikut Melahirkan UN

Kenapa Wapres JK Tolak Moratoruim UN? Ternyata… karena Dia lah yang Dulu Ikut Melahirkan UN
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Kamis, 08 Desember 2016 12:34 WIB
JAKARTA -  Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak usulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy soal moratorium ujian nasional (UN).

Menurut JK, UN masih dibutuhkan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, termasuk pemerataan pendidikan.

“Usulan moratorium UN itu tidak disetujui tapi diminta kaji ulang,” kata Wapres di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (7/12/2016)

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti memaklumi pernyataan JK tersebut, meskipun ia menyayangkannya. Meski demikian, ia tidak merasa heran atau kaget, sebab menurutnya, JK juga turut melahirkan UN sebagai syarat kelulusan.

“Pertama tidak kaget karena JK dari awal yang melahirkan UN ketika saat itu masih era Presiden SBY. Bahkan ketika gugatan di pengadilan menang, tetap tidak ada eksekusi terkait penghapusan UN,” ujarnya ditemui di DPR RI, Jakarta.

Sementara itu, pakar pendidikan, Arif Rachman menganggap ada hal lain dari sikap JK tersebut.

“Mungkin Pak Jusuf Kalla menginginkan adanya evaluasi seperti UN. Menjadikan bahwa memperoleh nilai tinggi dalam UN merupakan prestasi. Itu bagus, tapi apakah pemerintah sudah memberikan fasilitas yang baik?” ucapnya

Selain itu, Arif juga mengatakan kalau standar nilai terus dinaikkan maka yang terjadi tindak kecurangan dalam UN bisa semakin meningkat. “Saya tidak terkejut kalau Pak JK bertahan ingin supaya UN tetap ada.”(jpnn)

Editor:wawan k
Sumber:pojoksatu.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/