Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
2 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
3 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
2 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
2 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
6
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
1 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Wah... DPR Ganggu Penyelidikan Kasus Korupsi, Kejaksaan Ancam Mundur Massal

Wah... DPR Ganggu Penyelidikan Kasus Korupsi, Kejaksaan Ancam Mundur Massal
Parlemen Brasil mengesahkan perubahan RUU anti-korupsi yang jadi perisai bagi mereka dari penuntutan terkait kasus korupsi terbesar di Petrobas. (foto: reuters/sindonews.com)
Kamis, 01 Desember 2016 12:32 WIB
BRASILIA - Para jaksa di Brasil kesal dengan tindakan parlemen atau DPR Brasil yang mengesahkan perubahan aturan yang jadi perisai bagi legislator dari penyelidikan skandal korupsi terbesar di negara itu. Para jaksa mengancam akan mengundurkan diri secara massal.

Para legislator Brasil pada Rabu waktu setempat mengesahkan perubahan rancangan undang-undang (RUU) yang akan jadi pelindung bagi anggota parlemen dari penuntutan terkait kasus korupsi di perusahaan minyak Petrobas --skandal korupsi terbesar di Brasil. RUU itu melemahkan kewenangan jaksa penuntut umum.

Ancaman para jaksa Brasil mendapat dukungan luas dari publik. Para warga Brasil menuduh para politisi di parlemen memanfaatkan situasi dukacita masyarakat atas tragedi pesawat Brasil di Kolombia yang menewaskan 71 orang.

”Di tengah malam, mereka mengambil keuntungan dari momen berkabung nasional dan mengejutkan,” kata Deltan Dallagnol, pemimpin tim penyelidik yang menyelidiki skema politik “kick-back” pada perusahaan minyak negara Petrobras .

Pihak kejaksaan dalam konferensi pers mengecam perubahan RUU itu. ”Kami berencana untuk mengundurkan diri secara kolektif jika proposal ini ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Michel Temer,” kata jaksa Carlos Fernando Lima.

Parlemen Brasil telah dalam perubahan RUU anti-korupsi itu telah menghapus definisi hukum dari kejahatan ilegal dan mencabut klausul yang menetapkan reward dan sistem perlindungan bagi informan kasus korupsi.

Sebaliknya, mereka menambahkan hukuman, termasuk hukuman penjara, atas pelanggaran wewenang yang dilakukan oleh hakim dan jaksa.

Jaksa senior Brasil Rodrigo Janot mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perubahan RUU itu jelas ditujukan untuk mengintimidasi dan melemahkan otoritas jaksa dan pengadilan.

Sementara itu, juru bicara kepresidenan Brasil, Marcio de Freitas mengatakan bahwa Presiden Temer hanya akan memutuskan kapan dan jika RUU itu datang ke mejanya. "Langkah-langkah anti-korupsi masih di Kongres. Kita harus menunggu untuk melihat apa itu akan disetujui,” katanya kepada Reuters, Kamis (1/12/2016). (snd)

Editor:wawan k
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/