Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Kata Aa Gym, Ini Hikmah di Balik Kasus Ahok

Kata Aa Gym, Ini Hikmah di Balik Kasus Ahok
Ustaz Aa Gym. (viva)
Rabu, 30 November 2016 13:18 WIB
BANDUNG - KH Abdulah Gymnastiar alias Aa Gym mengatakan, ada hikmah di balik kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yakni menjadi pelajaran dan mengokohkan Bhinneka Tunggal Ika,

Aa Gym juga memperkenalkan istilah ‘tiga SA'. "Saya aman bagimu, saya menyenangkan bagimu, saya bermanfaat bagimu," ujar Aa Gym di Apel Nusantara Bersatu di lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (30/11/2016).

Namun Aa Gym menegaskan bahwa ‘tiga SA’ harus dipraktikkan tidak hanya kepada umat sesama muslim. Melainkan, lanjut dia, berlaku bagi seluruh umat beragama tidak memandang suku dan budaya.

"Jangan pernah kehadiran kita merugikan siapa pun. Tidak ada artinya kita menyenangkan, manfaat, kalau diawali dengan merugikan orang lain," katanya.

Menurutnya, segala bentuk perkataan apa pun yang mengarah sensitif agar dijaga dan jangan mudah melontarkan pesan-pesan yang memicu pertikaian dan perpecahan.

"Awali kehidupan dengan pantang merugikan siapa pun. Awali dari mulut, memang lidah tak bertulang," terangnya.

Menurutnya, kasus Ahok harus menjadi pelajaran bagi seluruh umat beragama agar tetap saling menghormati. Selain itu, dia berpendapat bahwa negara juga mendapat pendidikan yang besar.

"Kata-kata dapat berdampak besar. Kita rindu pemimpin yang teladan bagi siapapun. Jaga lisan,'' tandasnya.***

Editor:hasan basril
Sumber:viva.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/