Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
23 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
2
Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
23 jam yang lalu
Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
3
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
4
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
2 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
5
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
2 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
6
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
2 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Lokasi Demo 2 Desember Diubah ke Monas, Begini Penjelasan Habib Rizieq

Lokasi Demo 2 Desember Diubah ke Monas, Begini Penjelasan Habib Rizieq
Habib Rizieq.
Senin, 28 November 2016 20:15 WIB
JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Polri, dan MUI menggelar rapat koordinasi di Kantor MUI, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/11).

Dalam kesempatan ini, ketiga pihak sepakat bahwa demonstrasi 2 Desember akan digelar di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat.

"MUI awalnya akan menggelar aksi di Bundaran HI, Polri mengusulkan Salat Jumat di Masjid Istiqlal. Masing-masing bertahan dengan pendapat dan jadi polemik nasional. Kami berterima kasih kepada MUI yang mengomunikasikan dan mendengar dengan jernih argumentasi masing-masing. Melalui dialog masing-masing pihak punya iktikad baik," kata Ketua Pembina GNPF-MUI, Habib Rizieq Shihab saat konferensi pers di kantor MUI.

‎Belajar dari aksi 4 November, lanjut dia, tawaran Polri yaitu di Masjid Istiqlal tidak mendukung sarana dan prasarana.

Karenanya, GNPF-MUI menolak untuk melaksanakan Salat Jumat jamaah di sana.

"Di Istiqlal tak bisa menampung. Manakala bubar Salat Jumat, terjadi penyempitan, dan begitu keluar, membahayakan jiwa peserta aksinya. Saya menolak. Kemudian ambulance tidak bisa masuk, dari masjid berjuang dua‎ jam ke mobil komando. Bukan keras kepala," jelas dia.

Setelah berembuk kembali dan saling koordinasi, akhirnya Polri menawarkan GNPF-MUI salat Jumat di Monas.

Polri menjamin, sarana dan prasarana di Monas akan siap menampung GNPF-MUI.

"Polisi menawarkan lapangan Monas. Mampu menampung jutaan umat, pintu-pintu semua dibuka. Kalau di Monas ada syarat-syarat teknis, semua pintu di monas harus di buka, posko-posko logistik, toilet, dan dibuat pintu evakuasi. Ini solusi," jelas dia.

Atas alasan tersebut, lanjut dia, GNPF MUI sepakat dan akan menggelar sajadah di Monas.

Kendati begitu, nantinya sejumlah pimpinan GNPF-MUI akan menggelar konvoi selepas demo. "Kami akan menyapa masyarakat," imbuh dia.‎ (jpnn)

Editor:wawan k
Sumber:jpnn.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/