Israel Dikepung Kobaran Api, 80 Ribu Warga Diungsikan
Kebakaran ini merupakan dampak kekeringan yang telah berlangsung selama dua bulan. Tiupan angin timur yang kencang menyebabkan titik api semakin melebar. Kebakaran ini menghanguskan rumah-rumah dekat Yerusalem dan di Tepi Barat.
Kepala Kepolisian Israel mengatakan, kebakaran yang terjadi diduga merupakan upaya pembakaran. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahkan langsung menyebut sebagai tindakan teror.
"Setiap api yang merupakan hasil pembakaran atau hasutan untuk pembakaran adalah teror dan kami akan memperlakukannya seperti itu," ujar Netanyahu kepada harian Hareetz.
"Setiap orang yang mencoba membakar bagian negara Israel akan dihukum berat," ucap dia.
Tuduh Palestina
Kepala Kepolisian Israel, Roni Alsheich, mengatakan, jika kebakaran yang terjadi memang disengaja, maka dapat diasumsikan didasari motivasi politik.
Menteri Pendidikan Israel yang merupakan pimpinan partai Sayap Kanan, Jewish Home Naftali Bennett, menuduh warga Arab atau Palestina bertanggung jawab atas kebakaran tersebut. "Hanya mereka yang tidak merasa memiliki negara ini yang sanggup melakukannya," tulis Bennett di akun Twitternya.
Pernyataan ini memunculkan reaksi kemarahan dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dari fraksi Fatah. Dia menyebut pejabat Israel mengeksploitasi kebakaran untuk menuduh Palestina.
"Yang terbakar adalah pohon kami dan tanah bersejarah Palestina kami," kata Abbas dalam sebuah pernyataan.***
Editor | : | sanbas |
Sumber | : | dream.co.id |
Kategori | : | Ragam |