Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
17 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
16 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
16 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Miris Lihat Nasib Rohingya, Komnas HAM Desak Nobel Aung San Suu Kyi Dicabut

Miris Lihat Nasib Rohingya, Komnas HAM Desak Nobel Aung San Suu Kyi Dicabut
Aung San Suu Kyi
Rabu, 23 November 2016 15:38 WIB
JAKARTA - Penindasan terhadap muslim Rohingya masih terjadi. Baru saja pemerintah Myanmar mengerahkan pasukannya ke kampung Rohingya, Provinsi Rakhinem, Myanmar. Puluhan orang tewas saat pasukan pemerintah menyerbu.

Kondisi ini membuat Komisi Nasional Hak asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak pencabutan penghargaan nobel diterima tokoh politik Myanmar, Aung San Suu Kyi.

"Apabila Pemerintah Myanmar tidak memperhatikan seruan untuk menghentikan aksi pelanggaran HAM ini, Komnas HAM akan meminta Komite Nobel Perdamaian untuk mencabut nobel yang pernah diterima Aung San Suu Kyi pada 1991," kata Wakil Ketua Internal Komnas HAM Ansori Sinungan, Rabu (23/11).

Sejauh ini, Komnas HAM berpedoman pada tiap prinsip kemanusiaan universal. Untuk itu pihaknya bakal intervensi untuk membebaskan kelompok masyarakat sipil dari kekerasan negara, dan pelanggaran hak asasi manusia.

"Komnas HAM mengecam aksi militer yang telah dilakukan oleh pemerintah Myanmar sehingga telah mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa dan ribuan penduduk terusir dari negara asal mereka," jelasnya.(mdk)

Editor:wawan k
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/