Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
11 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
11 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Biografi Ibunda Jusuf Kalla Sabet Piala Citra FFI 2016

Biografi Ibunda Jusuf Kalla Sabet Piala Citra FFI 2016
Cut Mini, pemeran Athirah
Senin, 07 November 2016 00:16 WIB
JAKARTA - Athirah, film yang disutradarai Riri Riza terpilih sebagai Film Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2016. Malam anugerah FFI 2016 berlangsung di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (6/11).

Dikutip dari tempo.co, film biografi ibunda Wakil Presiden Jusuf Kalla itu menyisihkan empat nominasi lainnya, yakni: Rudy Habibie, Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara, Salawatku dan Surat dari Praha.

Baca Juga: Cut Mini Aktris Terbaik FFI 2016

Film Athirah juga merebut kategori Sutradara Terbaik: Riri Riza dan Pemeran Utama Wanita Terbaik: Cut Mini. Athirah adalah film biografi Indonesia yang dirilis pada 29 September 2016 dan diadaptasi dari novel biografi Hajjah Athirah Kalla, ibunda Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla, karya Alberthiene Endah.

FFI 2016 mengangkat tema restorasi. Ketua Panitia FFI 2016 Lukman Sardi mengatakan restorasi yang dimaksud mencakup peningkatan industri film dan perbaikan sistem pengarsipan film. FFI kali ini juga menyoroti sistem sensor yang membatasi kreativitas dan imajinasi para sineas. "Kurang tepat menerapkan sistem sensor di negara demokrasi," kata Lukman.***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/