Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Sepakbola
21 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
22 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
3
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Sepakbola
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
4
Borneo FC Miliki Motivasi Tinggi Untuk Revans di Leg Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Miliki Motivasi Tinggi Untuk Revans di Leg Kedua
5
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
16 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Sudah 4 Warga Suku Terasing di Maluku Meninggal Akibat Kelaparan

Sudah 4 Warga Suku Terasing di Maluku Meninggal Akibat Kelaparan
Warga suku terasing Mause Ane. (liputan6.com)
Sabtu, 28 Juli 2018 17:32 WIB
JAKARTA - Sejak awal Juli hingga kini, sudah empat orang warga suku terasing Mause Ane di pedalaman hutan Seram, Gunung Morkele, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, meninggal dunia akibat kelaparan.

Dikutip dari liputan6.com, Kepala Dinas Sosial Maluku, Sartono Pinning, mengatakan, korban meninggal terakhir bernama Lusirue.

''Warga yang meninggal terakhir bernama Lusirue (50), pada 26 Juli 2018. Sebelumnya sudah balita Asoka (dua bulan), Aiyoma (empat bulan) dan Laupia (60),'' ujar Sartono, di Maluku, Sabtu (28/7/2018).

Sartono mengemukakan, tim medis terpadu telah menangani ratusan jiwa warga suku terasing yang mengalami krisis pangan karena tanaman mereka diserang babi dan tikus.

''Tim kesehatan merawat warga yang sakit dan memeriksa kesehatan mereka lainnya agar tidak bertambah korban jiwa,'' kata Sartono seperti dilansir Antara.

Mereka yang meninggal mendapatkan santunan masing-masing Rp15 juta per orang dan diberikan nantinya kepada ahli waris.

Tim terpadu dari Kementerian Sosial (Kemensos), Dinas Sosial Maluku, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Maluku, Dinas kesehatan, Kodam XVI/Pattimura, Polda Maluku dan Pemkab Maluku Tengah yang telah berada di lokasi menyatakan, korban meninggal karena krisis pangan.

''Krisis pangan dialami sebanyak 45 kepala keluarga (KK) atau 170 jiwa warga di negeri Maneo Rendah, kecamatan Seram Utara Timur Kobi, kabupaten Maluku Tengah itu karena hama babi dan tikus menyerang tanaman mereka,'' ujar Sartono.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/